Dapur Besar SD Islam Al Azhar 31 Sambut Bulan Perjuangan

SLEMAN – Asap tipis dari wajan mulai mengepul, aroma berbagai masakan menyeruak memenuhi udara pagi di halaman SD Islam Al Azhar 77 Yogyakarta. Sesekali terdengar suara riuh anak-anak yang saling memberi instruksi, bercampur dengan tawa lepas yang menambah semarak suasana. Bukan lomba tarik tambang atau balap karung yang mereka lakukan, melainkan aktivitas memasak menu makanan sehat yang sengaja digelar untuk memeriahkan bulan Perjuangan, Jumat, 22 Agustus 2025.

Kegiatan unik ini melibatkan murid-murid kelas lima SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta. Mereka ditantang untuk mengolah bahan mentah yang disediakan menjadi sajian bergizi dalam waktu dua jam. Tak ada resep baku, tak ada bantuan orang tua. Semua harus diolah dengan kreativitas, kerja sama, dan keterampilan mereka sendiri.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah, Ardian Sinta Budiyono SPd, yang dengan penuh semangat mengingatkan pentingnya gotong royong. “Kerja sama adalah kunci dari keberhasilan,” ujarnya di hadapan murid-murid yang tampak bersemangat memulai petualangan kuliner mereka.

Begitu perlombaan dimulai, suasana berubah layaknya dapur besar terbuka. Ada yang sibuk memotong sayuran, ada yang meniup api agar bara tetap menyala, sementara yang lain mengaduk panci dengan penuh kesungguhan. Sup segar mulai mendidih, lauk pauk berbahan protein hewani dan nabati perlahan tersaji, hingga tampak beragam menu sehat yang lahir dari tangan-tangan kecil penuh semangat.

Yang menarik, tak ada sekat antara laki-laki dan perempuan. Semua bahu-membahu, saling melengkapi dalam tugas. Ada yang lebih cekatan di dapur, ada pula yang telaten menata hidangan di atas piring. Keakraban dan semangat kolaborasi mereka seakan mengingatkan bahwa perjuangan, sekecil apa pun, akan terasa ringan bila dilakukan bersama-sama.

Baca Juga  Perdana di Kampus AYWS Gamping Sembelih 16 Hewan Kurban

Ketika waktu habis, deretan menu hasil kreasi anak-anak itu tersaji rapi di meja penjurian. Warna-warni sayur yang segar, sup hangat yang menggoda, serta lauk sederhana yang disusun cantik membuat siapa pun yang melihatnya tergoda untuk mencicipi. Hasilnya sangat memuaskan. Mereka benar-benar menunjukkan potensi yang luar biasa.

Lebih dari sekadar ajang adu keterampilan, kegiatan ini menyimpan makna mendalam. Ia menjadi ruang belajar yang nyata, bagaimana anak-anak mempraktikkan kerja sama, kreativitas, hingga kemandirian. Di tengah derasnya arus zaman, pengalaman semacam ini menjadi bekal berharga agar mereka kelak mampu menghadapi tantangan hidup dengan tangguh, cerdas, dan sehat. (Dedik)