Drs H Ruli Rusafni MPd: Adab adalah Inti Akhlak, Fondasi Pendidikan Al Azhar

SLEMAN – Sekolah Islam Al Azhar Yogyakarta kembali meneguhkan komitmennya dalam membangun generasi berkarakter melalui penguatan pendidikan adab dan integrasi IMTAQ (iman dan taqwa) dengan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi). Hal ini tercermin dalam kegiatan Pembinaan Awal Pegawai dan Orientasi Guru-Karyawan yang digelar di Auditorium Al Hafidh, Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), Jumat (12/9/2025).

Kegiatan tersebut menghadirkan Drs H Ruli Rusafni MPd dari Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar sebagai narasumber utama. Acara diikuti 76 guru dan karyawan dari seluruh unit AYWS, mulai dari kampus Sleman, Bantul, hingga Wonosari. Hadir pula Ketua Yayasan Asram/BPPH AYWS Drs HA Hafidh Asrom MM beserta jajaran Wakil Ketua Bidang BPPH AYWS.

Dalam pemaparannya, Drs H Ruli Rusafni menegaskan bahwa adab merupakan inti dari akhlak mulia yang harus menjadi dasar setiap proses pendidikan di Al Azhar. “Adab bukan hanya kesepakatan budaya manusia, melainkan bersumber dari iman kepada Allah SWT,” ujarnya.

Ia merujuk pandangan ulama klasik seperti Ibnu Qayyim, Ibnu Hajar Al Asqalani, dan Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas yang menempatkan adab sebagai puncak kebaikan, mencakup sikap tubuh, sikap batin, hingga pengakuan terhadap hakikat ilmu dan wujud. Dari praktik sederhana, adab tampak pada senyum, tutur kata santun, hingga menjaga kebersihan dan ketertiban.

Tantangan dan Solusi

Meski demikian, persoalan adab masih kerap ditemui di sekolah, mulai dari shalat yang belum sempurna, kebiasaan mengejek teman, hingga kurangnya kesopanan dalam berkomunikasi. Survei internal juga mengungkap masalah lain seperti perundungan (bullying), kedisiplinan yang lemah, penggunaan gawai berlebihan, serta kurangnya empati dan kerja sama.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Al Azhar menekankan solusi berupa pendidikan adab melalui keteladanan guru, penegakan aturan yang adil, pembiasaan kegiatan keagamaan, pelatihan soft skills, hingga konseling dan pendampingan.

Baca Juga  Gendhis Violetha, Siswi SMP Islam Al Azhar 66 Bantul Raih Juara Internasional Karate

Selain penguatan adab, Al Azhar menegaskan bahwa IMTAQ dan IPTEK tidak boleh dipisahkan. Ilmu pengetahuan dan teknologi diyakini hanya akan membawa keberkahan bila disertai iman dan taqwa.

Guru didorong untuk mengaitkan materi pelajaran dengan nilai-nilai Islam. Misalnya, pelajaran matematika tentang persamaan linear dikaitkan dengan perintah berlaku adil dalam Q.S. Al-Maidah ayat 8; langan minum sambil berdiri dijelaskan dengan sains tentang kesehatan usus; hingga tata cara menyucikan najis berat yang sejalan dengan penelitian ilmiah modern.

Program ini juga diwujudkan melalui pembiasaan kegiatan keagamaan di sekolah, seperti tadarus sebelum pelajaran, shalat dhuha, kuliah tujuh menit setelah zhuhur, dzikir Asmaul Husna, serta shalat berjamaah di masjid.

Guru sebagai Teladan

Mengutip riset Prof. John Hattie dari University of Auckland, Ruli mengingatkan bahwa faktor guru menyumbang 30 persen terhadap prestasi siswa—lebih tinggi dari faktor lingkungan rumah maupun teman sebaya. Karena itu, guru Al Azhar diarahkan untuk terus belajar, menjaga adab diri, dan menjadi teladan bagi siswa.

Adab guru meliputi niat yang lurus, tawadhu, menjauhi sifat tercela, serta membiasakan doa dan dzikir. Semangat para ulama besar seperti Imam Ath-Thabari yang produktif menulis ribuan lembar karya, maupun Buya Hamka yang melahirkan ratusan buku lintas tema, dijadikan teladan produktivitas dan ketekunan dalam belajar.

Al Azhar telah menyusun Juknis Implementasi Penguatan Pendidikan Adab yang mencakup tahap perencanaan, mekanisme pelaksanaan, hingga evaluasi. Dalam praktik sehari-hari, pelaksanaan shalat zhuhur berjamaah di sekolah dirinci dalam 18 rangkaian aktivitas, mulai dari wudhu, muroja’ah Al-Qur’an, hingga kultum.

Tak hanya itu, buku saku adab juga disiapkan untuk setiap jenjang pendidikan (TK, SD, SMP, dan SMA), agar standar adab dapat diterapkan secara konsisten.

Baca Juga  Guru Karyawan Al Azhar Yogyakarta Sudah Divaksin Semua

Ruli menegaskan bahwa pendidikan adab adalah tanggung jawab bersama sekolah dan keluarga. Setiap pagi orang tua menyerahkan anak-anaknya dengan ikrar untuk dididik sebaik-baiknya di sekolah, dan sore harinya mereka kembali ke rumah untuk dilanjutkan dengan pendidikan keluarga.

Dengan penguatan adab dan integrasi IMTAQ-IPTEK, Al Azhar Yogyakarta berharap dapat melahirkan generasi yang berakhlak mulia, unggul dalam ilmu pengetahuan, serta siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri. (Chaidir)