SLEMAN – Suasana haru sekaligus khidmat menyelimuti Kampus 2 Al-Azhar Yogyakarta World School (AYWS), Minggu (14/9/2025). Sejak pagi, puluhan jamaah bersama keluarga berkumpul di Masjid Al Hafidh. Mereka tidak sekadar bersiap menuju Tanah Suci, tetapi juga membawa doa, harapan, dan cita-cita besar yang melampaui perjalanan ibadah.
Sebanyak 43 jamaah resmi diberangkatkan menuju Madinah dan Makkah. Pelepasan dilakukan langsung oleh Ketua Yayasan Asram/BPPH AYWS, Drs HA Hafidh Asrom MM, yang dalam sambutannya menekankan bahwa keberangkatan umrah bukan semata hasil perencanaan manusia, melainkan panggilan Allah.
Jumlah jamaah umrah tersebut merupakan para guru dan karyawan AYWS yang mendapatkan hadiah ditambah dengan keluarga yang mendampinginya ke Tanah Suci.
“Ibadah umrah itu tidak bisa direncanakan sendiri. Uang bukan satu-satunya syarat, meski memang salah satunya. Semuanya adalah panggilan Allah,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Hafidh Asrom juga menuturkan pengalamannya saat pertama kali berangkat haji pada tahun 1977. Saat itu, ia mengaku menempelkan gambar Ka’bah di kamarnya di pondokannya dan didoakan oleh Kiai Hamid Pasuruan. Tak disangka, dalam waktu enam bulan, doa itu terkabul. Bahkan, dengan cara serupa, ia juga berhasil mewujudkan mimpi memiliki mobil mewah setelah menempelkan gambarnya yang diiringi doa, keinginannya baru terwujud setelah puluhan tahun.
Cerita itu disampaikannya bukan sekadar nostalgia, tetapi juga motivasi. Ia berharap jamaah senantiasa menggantungkan cita-cita dan doa kepada Allah. “Doakan keluarga agar mendapat kesempatan ibadah umrah atau haji, doakan AYWS supaya siswanya membludak, doakan saya dan keluarga untuk umur panjang serta berkah dalam perjuangan,” katanya.
Tak berhenti di situ, Hafidh juga menitipkan doa dan harapan besar yaitu lahirnya Pesantren Mandarin yang bisa mencetak generasi muslim profesional di masa depan. “China punya potensi besar. Saya ingin mendirikan sekolah dengan konsep IB, gabungan pesantren dan sekolah global. Alhamdulillah sudah ada tanah di Beji. Ini cita-cita saya,” ungkapnya.
Perjalanan Spiritual
Rombongan berangkat dari Kampus AYWS Banyuraden, Gamping, Sleman, setelah sholat dzuhur, kemudian menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) pukul 13.30 WIB. Mereka terbang menggunakan maskapai Qatar Airways dengan rute YIA–Jakarta–Qatar–Jeddah. Jamaah dijadwalkan tiba di Jeddah pada 15 September 2025 pukul 10.00 waktu setempat.
Selama perjalanan, jamaah dipandu oleh dua ustaz muda Ustaz Aris Munandar Al-Hafidz asal Lombok, lulusan Jamiah Al-Shaulatiyah Mekkah, dan Ustaz Ryan Afranata asal Padang, lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Keduanya berusia 33 tahun dan dipercaya mampu membimbing jamaah, baik dalam ibadah maupun dalam menjaga kebersamaan.
Di Madinah, jamaah akan menginap di Hotel Jawharat Rasheed, sedangkan di Makkah di Grand Al-Massa. Agenda perjalanan meliputi ziarah kota Madinah, ibadah umrah di Masjidil Haram, dan kajian keislaman yang memperdalam makna spiritual perjalanan.
Daftar Jamaah Umrah AYWS
1. Mudopo
2. Suwarto
3. Agus Sudarno
4. Syamsu
5. Andi Irawan
6. Abdul Lathif
7. Rahmad Sugiarto
8. Arofi
9. Widiyastutik
10. Siti Rohimah
11. Sutarmi
12. Rondiyah
13. Mariyanto
14. Mausul Hidayat
15. Agung Widiyantoro
16. Irfan Efendi
17. Angesti Palupiningsih
18. Dyah Ajeng Maretania
19. Fatwa Ika Widarti
20. Andarini Ratna Kurnia
21. Dewi Paramita Sari
22. Maria Ulfa
23. Intan Samudera
24. Fitria Kusumawati
25. Tutri Wijayanti
26. Suci Lestari
27. Asminah
28. Ngaisah
29. Alfian Febria Listanto
30. Marjiyono
31. Jamzuri
32. Muji Mulyono
33. Himmah Malihah
34. Rachmah Nuraeni
35. Tri Kora Iriani
36. Satiyem
37. Cahyaningdyah
38. Suhartini
39. Tiara Salsabila Shafa
40. Alya Nina Ghaisani Sabrina
41. Nanang Suhendri
42. Jamin Saleh
43. Much. Taufik B. Santosa
Keberangkatan 43 jamaah ini bukan hanya perjalanan spiritual semata, tetapi juga momentum kebersamaan keluarga besar AYWS. Di balik doa-doa yang dipanjatkan, tersimpan cita-cita besar: menjadikan pendidikan Al-Azhar Yogyakarta semakin berkembang, sekaligus menghadirkan kontribusi nyata bagi generasi mendatang. (Chaidir)