Menjadi Pemimpin dengan Jiwa Visioner: LDKO OSIS SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta 2025 

 SLEMAN – Pada Senin–Selasa, 27–28 Oktober 2025, SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta kembali menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS (LDKO), bertempat di Asram Edu dan Lab Alam. Kegiatan ini menjadi titik awal pembentukan karakter dan kemampuan kepemimpinan murid yang tergabung dalam kepengurusan OSIS masa bakti 2025/2026. 

LDKO tahun ini mengusung semangat kolaborasi dan inovasi. Para peserta tidak hanya dibekali materi dasar kepemimpinan, tetapi juga diajak untuk menyusun program kerja, mengevaluasi capaian organisasi sebelumnya, serta belajar membangun tim yang solid. Lab Alam menjadi ruang refleksi yang mendalam—melatih kedisiplinan, kepedulian lingkungan, dan kesadaran sosial murid. 

Sebanyak 34 murid mengikuti kegiatan ini dengan pendampingan dari OSIS Madyhasta periode sebelumnya dan bimbingan langsung oleh Bapak Agung Putranto Wibowo, S.Pd. Kegiatan ini ditujukan untuk menumbuhkan karakter pemimpin yang berintegritas, tangguh, serta mampu berpikir kritis dan solutif di tengah dinamika perubahan.

Kepala Satuan Pendidikan, Bapak Agung Widiyantoro, M.Pd., turut memberikan arahan langsung dalam salah satu sesi kegiatan. Dalam arahannya, beliau menantang para peserta untuk memecahkan permasalahan nyata yang dihadapi sekolah dengan pendekatan kreatif dan kolaboratif. Tantangan ini menjadi pemantik diskusi dan latihan argumentasi antar peserta, yang secara tidak langsung membentuk kepercayaan diri dan daya berpikir strategis mereka. 

LDKO bukan hanya ruang pelatihan, tetapi juga wahana eksplorasi diri. Murid diajak untuk saling memahami, saling menguatkan, dan membangun nilai kebersamaan. Melalui berbagai sesi—mulai dari diskusi program kerja hingga simulasi pengambilan keputusan—mereka belajar bahwa menjadi pemimpin bukan sekadar memimpin, tetapi juga melayani, mendengar, dan bertindak bijak. 

“LDKO ini memberikan pengalaman baru bagi kami untuk menyusun program kerja yang tidak hanya relevan, tapi juga berdampak dan berkelanjutan,” ujar Achtar salah satu peserta. 

Baca Juga  Student's Project Innovation Assesment Interdisipliner Assessment | SPIONASE: IA

Kegiatan ini turut menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan empati sosial. Lab Alam yang digunakan sebagai salah satu lokasi kegiatan menjadi tempat berproses yang memberi makna, bukan hanya pada fisik, tetapi juga jiwa. Murid belajar dari alam—tentang ketangguhan, ketekunan, dan keteraturan.

Sinergi antara siswa, guru pendamping, dan OSIS sebelumnya berjalan harmonis. Keberhasilan LDKO tidak hanya diukur dari seberapa lengkap program kerja yang tersusun, tetapi dari seberapa dalam karakter yang tumbuh dan berkembang selama proses berlangsung. 

Dengan terlaksananya LDKO ini, diharapkan OSIS SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta siap mengemban amanah, menjadi motor penggerak kegiatan sekolah yang berlandaskan nilai-nilai Islam, nasionalisme, dan kepedulian sosial. (Setyo Eko)