WONOSARI – Suasana riang dan penuh semangat menyelimuti KB-TK Islam Al Azhar 55 Wonosari pada Kamis, 30 Oktober 2025. Sekolah ini menggelar puncak acara Bulan Bahasa dengan tema “Dari Kata-kata ke Cita-cita” yang menghadirkan berbagai kegiatan menarik. Anak-anak tampak antusias mengikuti beragam aktivitas literasi yang dikemas secara menyenangkan, mulai dari wakaf buku dengan tujuan anak – anak ikut peduli terhadap Perpustakaan sekolah dengan memperbanyak referensi buku bacaan hingga berinteraksi dengan tamu-tamu istimewa dari berbagai profesi.
Dalam kegiatan tersebut, sekolah menghadirkan empat wali murid yang berprofesi sebagai polisi, dokter umum, make up artist (MUA), dan masinis. Mereka hadir sebagai guru tamu untuk berbagi pengalaman serta memotivasi anak-anak agar berani bermimpi dan bercita-cita tinggi. Selain itu, sekolah juga bekerja sama dengan Perpustakaan Daerah Gunungkidul yang membawa layanan perpustakaan keliling, sehingga anak-anak dapat menikmati beragam buku bacaan menarik secara langsung di sekolah.
Koordinator kegiatan dipercayakan kepada Alifian Toufik Zuhra Dewantara S.Sn( Petugas PSB). Kegiatan ini dirancang agar literasi tidak hanya dipahami sebagai kegiatan membaca dan menulis, tetapi juga sebagai jembatan menuju pemahaman tentang dunia dan cita-cita. Sekolah ingin menanamkan bahwa setiap kata yang dibaca atau didengar bisa menjadi awal perjalanan menuju impian mereka di masa depan.
Kepala KB-TK Islam Al Azhar 55 Wonosari, Tri Wahyuni Kurniasih SPd, menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mengenalkan literasi sejak usia dini. “Melalui kegiatan seperti ini, anak-anak belajar bahwa membaca itu menyenangkan dan bermanfaat. Dengan menghadirkan berbagai profesi, kami ingin mereka mengenal dunia kerja sejak dini dan menumbuhkan semangat belajar untuk meraih cita-cita,” ungkapnya penuh semangat.
Ia juga menambahkan, dukungan orang tua dan komunitas literasi seperti perpustakaan daerah menjadi bagian penting dalam membangun budaya baca di lingkungan sekolah. “Kami berharap semangat literasi ini tidak berhenti di sekolah saja, tetapi terus tumbuh di rumah dan di hati setiap anak,” kata Tri Wahyuni. (Chaidir)







