Language as a Trace of Civilization: Setiap Kata Menyimpan Jejak Dunia

SLEMAN – Auditorium Al Hafidh Kampus 1 Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) pada Rabu pagi (5/11/2025) terasa istimewa dan penuh semangat. Dalam kegiatan bertajuk “International Guest”, SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta menghadirkan tamu kehormatan dari Amerika Serikat, Prof. Eric Alan Jones, Ph.D., dosen dari Northern Illinois University (NIU).

Mengusung tema “Language as a Trace of Civilization” atau “Bahasa sebagai Jejak Peradaban”, acara ini menjadi ruang belajar inspiratif yang berhasil memantik rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi para murid. Mereka diajak melihat bahwa bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan cermin perjalanan panjang peradaban manusia.

Bahasa: Rekam Jejak Perjalanan Manusia

Dalam sambutannya, Kepala Satuan Pendidikan SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta, Fajar Arif Herjayanto, menegaskan bahwa bahasa adalah catatan sejarah manusia yang hidup.

“Bahasa menjadi saksi perjalanan manusia. Ia menghubungkan masa lalu dan masa kini, menjadi sarana pewarisan budaya, ilmu, dan nilai-nilai kehidupan,” ujarnya.


Menurut Fajar, tanpa bahasa, kebudayaan tidak akan memiliki kesinambungan. Bahasa adalah roh dari peradaban itu sendiri—ia merekam, menghidupkan, dan meneruskan semangat generasi ke generasi.

Storytelling & Cultural Connection

Suasana semakin hangat ketika Dafina Inaya Pradina, siswi kelas IX, tampil membawakan storytelling kisah rakyat Indonesia dengan penuh percaya diri. Melalui intonasi dan ekspresi yang hidup, Dafina menghadirkan kisah tradisional menjadi pengalaman budaya yang menghibur sekaligus mendidik.

Penampilannya menjadi jembatan antara bahasa, budaya, dan kreativitas generasi muda. Tepuk tangan dan sorak kagum penonton pun pecah, menandai bahwa kecintaan terhadap bahasa dan sastra bisa tumbuh dengan cara yang menyenangkan—bahkan mendunia.

Bahasa Indonesia: Mosaik Dunia

Sesi utama menjadi puncak kegiatan ketika Prof. Eric memperkenalkan permainan interaktif “Guess the Origin!”, yang menantang siswa menebak asal-usul kata dalam Bahasa Indonesia. Suasana kelas berubah menjadi penuh tawa dan rasa penasaran.

Baca Juga  SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta Sosialisasi Bahaya Pengawet dan Pemanis Buatan pada Makanan dan Minuman

Beberapa kata yang akrab di telinga ternyata berasal dari berbagai belahan dunia:

Kantor → dari Belanda kantoor

Meja → dari Portugis mesa

Kitab → dari Arab kitāb

Bahasa → dari Sanskerta bhāṣā

Televisi → dari Inggris television


“Our language connects Asia, Arabia, and Europe — proof of centuries of contact,” ujar Prof. Eric.
(Bahasa kita menghubungkan Asia, Arab, dan Eropa — bukti pertemuan lintas abad.)

Melalui sesi ini, para siswa menyadari bahwa setiap kata yang mereka ucapkan sehari-hari membawa jejak sejarah global dan kisah pertemuan antarperadaban.

Menjadi “Word Detective”

Keseruan berlanjut lewat tantangan “Group Word Detective”, di mana siswa bekerja dalam kelompok untuk menelusuri asal-usul sebuah kata. Setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil temuannya, mengungkapkan makna historis dan perjalanan budaya di balik setiap istilah yang ditemukan.

Aktivitas ini membuat bahasa terasa hidup — bukan sekadar pelajaran di buku teks, melainkan kisah nyata tentang perjalanan manusia, perdagangan, doa, dan persahabatan.

“Language is the memory of civilization. Every word you speak is a story of travel, trade, prayer, and friendship,” ungkap Prof. Eric penuh makna.


Bahasa: Cermin Sejarah dan Jati Diri Bangsa

Kegiatan International Guest ini menegaskan bahwa bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi jembatan antarbangsa dan penanda identitas diri. Setiap kata yang diucapkan menyimpan warisan masa lalu dan menjadi bekal menuju masa depan yang beradab.

“Setiap bahasa adalah rumah bagi kebijaksanaan,” demikian pesan penutup Prof. Eric yang bergema di hati para peserta.


Bagi para siswa, pengalaman ini bukan hanya tentang mengenal etimologi, melainkan juga tentang menumbuhkan kesadaran global bahwa bahasa adalah cermin sejarah dan jati diri bangsa. Melalui bahasa, manusia belajar menghargai perbedaan, memahami masa lalu, dan membangun masa depan yang lebih bijaksana. (Chaidir)

Baca Juga  Lingkungan Asri dan Keramahtamahan di Kampus Al Azhar Yogyakarta Dikagumi OSIS MPK Sekolah Islam Azhar 3 Bintaro