Mengangkat Cerita Krisis Mikroplastik, Film Karya Sineas Muda SMA IA 9 Yogyakarta Berjaya di Tingkat Nasional

SLEMAN – Di tengah derasnya isu lingkungan yang kian mendesak, sebuah pesan kuat lahir dari tangan-tangan muda pelajar Yogyakarta. Bukan melalui panggung pidato atau kampanye publik, melainkan lewat karya film pendek yang berhasil menggetarkan panggung seni nasional.

Murid-murid SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta kembali mencatatkan prestasi gemilang setelah Tim Film Pendek mereka berjaya dan meraih Juara 1 Nasional pada ajang Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Jenjang Pendidikan Menengah Tahun 2025 di Jakarta. Namun, lebih dari sekadar kemenangan, karya mereka menyuarakan kepedulian yang relevan dengan problem terbesar bumi hari ini: krisis sampah plastik dan mikroplastik.

Tiga sineas muda—Raden Gazza Narotama Hapkido (XII TERAPAN), Nuzal Ramadhani Idris (XII SOSHUM), dan Muhamad Tedjo Prakoso (XII EKOBIS)—di bawah arahan pelatih Kevin Primaha Dawwas Ketinaya, berhasil merangkai pesan moral tentang pentingnya bijak mengelola dan mendaur ulang sampah. Film mereka dianggap mampu mengemas isu lingkungan dengan narasi yang kuat, visual yang menyentuh, serta pesan edukatif yang relevan bagi generasi muda. Tidak heran jika dewan juri tingkat nasional menempatkannya sebagai karya terbaik tahun ini.

Momen pengumuman juara pada Sabtu, 22 November 2025, di Hotel Grand Paragon Jakarta menjadi titik puncak dari perjalanan kreatif ini. Hadir langsung memberikan dukungan penuh, Agung Widiyantoro MPd., Kepala SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta, bersama Guru Pendamping Shinta Indri Astuti, serta Koordinator FLS3N Rizeky Sita Purwanti.

“Kami sangat bangga pada pencapaian bergengsi ini. Prestasi ini adalah bukti kerja keras dan dedikasi seluruh tim. Yang lebih membahagiakan, karya mereka mampu membawa pesan penting bagi masyarakat,” ujar Agung Widiyantoro.

FLS3N 2025 berlangsung selama sepekan, mulai 17 hingga 23 November, dengan rangkaian kegiatan mulai dari registrasi peserta, pembukaan resmi di Hotel Orchardz Industri, hingga pelaksanaan final lomba tiga hari berturut-turut di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Puncak acara ditandai dengan penutupan dan penyerahan penghargaan kepada para pemenang.

Baca Juga  Tujuh Siswa SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta Diterima Perguruan Tinggi Internasional

Kemenangan ini bukan hanya sebagai pembuktian kemampuan teknis maupun artistik, tetapi juga menegaskan bahwa karya seni pelajar mampu berperan sebagai medium perubahan. Lewat film pendek ini, tim SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta telah menunjukkan bahwa seni dapat menjadi suara bagi lingkungan, sekaligus dorongan bagi publik untuk lebih bijak dalam memperlakukan bumi.

Prestasi ini sekali lagi menempatkan SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta sebagai sekolah yang melahirkan talenta unggul, kreatif, dan memiliki kesadaran sosial yang kuat—membawa inspirasi sekaligus harapan bagi masa depan. (Fivin)