SLEMAN – Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) kembali menunjukkan langkah progresifnya dalam dunia pendidikan dengan meresmikan Laboratorium Terpadu dan meluncurkan buku Hafidh Asrom: The Authorized Biography pada Jumat (28/11/2025), di Gedung Entrepreneur Laboratory AYWS, Ringroad Utara, Gamping, Sleman. Dua agenda besar ini menjadi simbol dorongan AYWS untuk menghadirkan pendidikan yang menyatu antara inovasi, karakter, dan pelestarian nilai budaya.
Suasana acara terasa istimewa sejak awal. Penampilan tari dan lagu para murid AYWS bukan hanya menjadi hiburan pembuka, tetapi juga menggambarkan semangat kreatif yang menjadi ciri khas sekolah yang mengusung visi Islamic School for Next World Leaders tersebut.
Kehadiran sejumlah tokoh nasional semakin menegaskan bobot acara itu. Ekonom senior Fuad Bawazier, pakar hukum tata negara Prof Dr Jimly Asshiddiqie SH MH, serta tokoh Keraton GBPH Prabukusumo tampak hadir memberikan dukungan. Ketua DPD RI Sultan Bahtiar Najamudin SSos MSi, Rektor Universitas Amikom Yogyakarta Prof M Suyanto, serta Direktur Utama PT BP Kedaulatan Rakyat Drs HM Idham Samawi bersama istrinya, Hj Sri Surya Widati, juga turut menyaksikan peristiwa penting bagi AYWS tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Asram sekaligus Ketua BPPH AYWS, Drs HA Hafidh Asrom MM, mengungkapkan bahwa penyusunan biografi dirinya merupakan sebuah proses panjang yang penuh penelusuran sejarah.
“Tim penulis sampai datang ke desa saya, mencari teman-teman lama, bahkan foto yang saya sendiri sudah tidak punya akhirnya bisa ditemukan,” ucapnya, menandai betapa serius upaya tersebut dilakukan.
Hafidh menegaskan bahwa lahirnya buku ini juga bagian dari apresiasinya terhadap penulis dan para pegiat literasi. “Ada tiga buku, dan saya memberi apresiasi kepada teman-teman yang rajin menulis. Saya hanya bagian bercerita saja,” katanya dengan nada bersahaja.
Adapun peresmian Laboratorium Terpadu menjadi penanda penting lainnya. Hafidh menekankan bahwa fasilitas ini disiapkan untuk memperkuat kepedulian generasi muda terhadap isu energi dan lingkungan.
“Kita harus ingat bahwa di masa depan akan ada kekurangan energi sehingga kita harus kembali ke alam. Oleh karena itu, kami membuat laboratorium alam agar anak-anak belajar menyelamatkan lingkungan,” jelasnya.
AYWS juga segera berkolaborasi dengan Dewan Jamu DIY untuk menghadirkan kawasan khusus tanaman bahan jamu di Edupark AYWS. “Ini adalah upaya melestarikan budaya kesehatan natural yang menjadi kekayaan bangsa,” tambahnya.
Ketua DPD RI Sultan Bahtiar Najamudin menilai langkah AYWS ini sebagai wujud nyata dari komitmen dunia pendidikan dalam menyiapkan generasi unggul.
“Jogja adalah pusat pertumbuhan intelektual dan ilmu pengetahuan. Saya bahagia melihat Al Azhar Yogyakarta World School dengan tagline Islamic School for Next World Leaders,” ujarnya memberi apresiasi.
Dengan peresmian laboratorium dan peluncuran buku biografi ini, AYWS mempertegas tekadnya untuk menjadi lembaga pendidikan yang bukan hanya mencetak pemimpin masa depan, tetapi juga generasi yang peduli terhadap lingkungan, akar budaya, dan integritas keilmuan. (Chaidir)







