Gumelaring Rasa lan Karya, Kokurikuler KB-TK Islam Al Azhar 31 Tumbuhkan Cinta Budaya Jawa

SLEMAN – KB–TK Islam Al Azhar 31 Yogyakarta menghadirkan inovasi pembelajaran melalui kegiatan Kokurikuler Term 2 yang digelar pada Sabtu (6/12/2025) dengan mengusung tema “Yogyakarta Tanahing Budaya, Gumelaring Rasa lan Karya.” Sejak pagi, suasana kampus AYWS Kampus Sleman 1 Monjali tampak meriah dengan hadirnya para murid yang mengenakan berbagai pakaian adat Jawa, khususnya Yogyakarta. Mereka mengikuti apel pagi didampingi guru dan karyawan, serta disaksikan langsung oleh para orang tua.

Usai apel, para murid melakukan pawai keliling kampus. Barisan anak-anak dengan busana tradisional tersebut menjadi pemandangan yang menarik dan menyentuh, sekaligus memperlihatkan semangat pelestarian budaya di lingkungan pendidikan usia dini. Pawai diakhiri di Auditorium Al Hafidh, tempat digelarnya aksi panggung seni dan budaya dari masing-masing kelas. Sebelum memasuki ruang, diadakan gunting janur oleh Wakil Ketua Bidang Akademik BPPH AYWS, Suhartini MPd.

Antusiasme orang tua tampak begitu tinggi. Auditorium penuh oleh orang tua murid yang dengan penuh kebanggaan mengabadikan berbagai penampilan melalui foto dan video. Tidak hanya itu, acara semakin meriah dengan hadirnya stan-stan dari seluruh kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menyajikan kuliner khas dan hasil kerajinan daerah, membawa nuansa festival budaya ke lingkungan sekolah.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Satuan Pendidikan KB–TK Islam Al Azhar 31 Yogyakarta, Ketut Tuti Alawiyah SAg SPd serta Ketua Jamiyyah, Rr Nadya Rudyani Setjonegoro SIP.

Wakil Ketua Bidang Akademik BPPH Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), Suhartini MPd, menyampaikan bahwa tema dan rangkaian kegiatan ini sangat sesuai dengan arah pendidikan AYWS yang menekankan perpaduan antara akademik, karakter, dan kecintaan terhadap budaya.

“Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, menanamkan akar budaya lokal menjadi pondasi penting agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi berkarakter, beriman, dan memiliki identitas kuat sebagai anak Indonesia, khususnya anak Yogyakarta yang santun dan berbudaya,” ujarnya.

Baca Juga  GBPH Prabukusumo : Pendidikan Al Azhar Yogyakarta Berikan Pengalaman Belajar yang Lengkap

Menurut Suhartini, kegiatan kokurikuler ini bukan sekadar pertunjukan atau pameran karya. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan ruang pembelajaran karakter di mana anak-anak belajar bekerja sama, tampil percaya diri, menghargai karya teman, serta memahami proses sebagai bagian dari tumbuh kembang mereka.

Ia menambahkan bahwa nilai-nilai budaya Jawa seperti unggah-ungguh, tepa slira, dan guyub rukun ditanamkan melalui pendekatan yang menyenangkan dan dekat dengan dunia anak. “Mereka belajar sambil bermain, berkreasi, dan berinteraksi dengan alam dan budaya yang ada di sekitar mereka,” katanya.

Suhartini juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh guru, karyawan, dan tim pelaksana KB–TK Islam Al Azhar 31 atas kerja keras mereka menyukseskan acara ini. Menurutnya, menghadirkan kegiatan yang menggabungkan seni, budaya, dan pembelajaran bukan hal mudah, namun dapat terlaksana dengan indah berkat dedikasi dan kolaborasi yang solid.

Tidak lupa, ia memberikan penghargaan kepada para orang tua yang terus menjadi mitra terbaik bagi sekolah. “Kolaborasi antara sekolah dan rumah adalah kunci keberhasilan pendidikan anak usia dini. Semoga sinergi ini semakin kuat,” ujarnya.

Mengakhiri keterangannya, Suhartini memberikan pesan khusus kepada para murid. “Kalian semua adalah bintang hari ini. Teruslah berkarya, berani mencoba hal baru, dan jangan takut bermimpi tinggi. Jadilah anak yang berani, sopan, kreatif, dan mencintai Allah serta tanah air Indonesia.”

Ia mengajak semua pihak untuk terus menghadirkan pendidikan yang selaras antara rasa, cipta, dan karsa. “Di tanah budaya Yogyakarta inilah, rasa tumbuh, karya lahir, dan nilai-nilai luhur terus kita hidupkan,” pungkasnya. (Chaidir)