SLEMAN – Suasana Auditorium Al Hafidh AYWS pada Selasa (9/12/2025) ceria dan penuh kehangatan saat panggung siswa kelas 3 SD Islam Al Azhar 31 dan 77 Yogyakarta menampilkan Assembly bertema “Pelangi Nusantara”, Selasa (9/12/2025). Melalui drama musikal “Petualangan Aladin dan Jin di Negeri Seribu Pesona: Indonesia”, para siswa menyuguhkan perpaduan unik antara dongeng Timur Tengah dan kekayaan budaya Indonesia.
Pertunjukan dibuka dengan adegan jenaka yang langsung mencuri perhatian. Aladin dan Jin, yang sedang terbang santai di atas permadani, tiba-tiba dikejar oleh “petugas imigrasi Nusantara” — diperankan para guru yang tampil total dengan kostum serba hitam. Adegan ini menghadirkan tawa dan spontan memecah ketegangan awal penonton.
Cerita kemudian membawa Aladin dan Jin mendarat di berbagai daerah di Indonesia. Setiap daerah diperkenalkan lewat penampilan seni yang dibawakan para siswa: tarian tradisional, musik daerah, kostum etnik, hingga teatrikal budaya yang dirangkai indah. Semua hadir sebagai gambaran betapa luas dan berwarnanya khazanah Indonesia. Penonton dibuat larut dalam perjalanan mereka, ikut merasakan takjubnya dua tokoh dongeng itu saat menyaksikan keindahan Nusantara.
Kolaborasi apik antara naskah, musik, koreografi, dan visual membuat pementasan ini bukan sekadar pertunjukan sekolah, melainkan pengalaman artistik yang utuh. Tepuk tangan menggema nyaris di setiap pergantian adegan, menjadi bukti antusiasme orang tua dan tamu undangan. Puncaknya, seluruh pengisi acara menyanyikan lagu “Padamu Negri”, menciptakan momen penuh haru yang menjadi penutup sempurna.
Wakil Ketua Bidang Akademik BPPH AYWS, Suhartini MPd, menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai assembly tidak hanya bertujuan memamerkan karya, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran penting bagi murid. “Di balik setiap penampilan, ada proses panjang yang menumbuhkan disiplin, keberanian, komunikasi, dan kerja sama. Ini bagian dari pendidikan karakter yang ingin kami bangun,” ungkapnya.
Menurut Suhartini, Yayasan Asram meyakini bahwa pembelajaran holistik harus memberi ruang sebesar-besarnya pada kreativitas dan pengalaman nyata. Ia melihat nilai itu tumbuh melalui persiapan hingga pementasan hari ini. “Setiap anak punya potensi luar biasa. Ketika mereka diberi kesempatan, kita bisa melihat bagaimana potensi itu muncul dengan sendirinya,” tambahnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para guru dan orang tua yang telah mendampingi anak-anak selama proses persiapan. Kolaborasi sekolah dan keluarga, menurutnya, menjadi kunci keberhasilan kegiatan semacam ini. “Sinergi orang tua dan sekolah harus terus dijaga. Kita bersama membentuk lingkungan terbaik bagi tumbuh kembang anak,” tuturnya.
Dengan suksesnya penyelenggaraan assembly kali ini, Suhartini berharap SD Islam Al Azhar 31 dan 77 Yogyakarta terus menjadi ruang belajar yang aman, penuh inspirasi, dan memberdayakan murid. “Semoga pengalaman hari ini membentuk kenangan indah bagi anak-anak sekaligus memotivasi mereka untuk terus belajar dan berkembang,” ujarnya. (Fitria)







