Manasik Haji Perdana di AYWS Manasik Park, Murid SD Al Azhar 38 Bantul Praktikkan Rukun Haji Secara Lengkap

SLEMAN – Kawasan Asram Edupark, Sleman, mencatat sejarah penting pada Kamis, 11 Desember 2025. Untuk pertama kalinya, kawasan ini menggelar kegiatan manasik haji dengan fasilitas yang dirancang lengkap dan menyerupai rangkaian ibadah haji sesungguhnya. Kegiatan tersebut berlangsung di AYWS Manasik Park, bagian dari pengembangan kawasan Asram Edupark.

Manasik haji perdana ini diikuti oleh 60 murid SD Islam Al Azhar 38 Bantul. Para murid mendapatkan pengalaman langsung mempraktikkan seluruh rangkaian manasik sesuai rukun haji, mulai dari ihram hingga tahallul. Berbagai fasilitas pendukung telah disiapkan, seperti area Arafah, Muzdalifah, Mina, Jamarat untuk lontar jumrah, replika Ka’bah, serta lokasi-lokasi lain yang merepresentasikan tahapan ibadah haji.

Kegiatan manasik dipandu oleh Ustadz Muhammad Shodiqin SAg, Kepala Bagian Syiar dan Dakwah BPPH Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS). Manasik haji dilaksanakan sejak pagi hingga siang hari dengan suasana tertib, khidmat, namun tetap menyenangkan bagi para murid.

Menurut Ustadz Shodiqin, pelaksanaan manasik haji berjalan lancar dan seluruh rukun haji dapat dipraktikkan dengan baik, meskipun kawasan AYWS Manasik Park masih dalam tahap pengembangan.

“Alhamdulillah, manasik haji perdana di AYWS Manasik Park berjalan lancar. Semua rukun haji dapat dilakukan dengan baik. Meski masih dalam proses pembangunan, anak-anak dapat melaksanakan manasik dengan tertib dan penuh semangat. Mereka terlihat senang dan antusias,” ujar Ustadz Shodiqin.

Dalam manasik tersebut, para murid dikenalkan secara langsung pada enam rukun haji, yakni ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’i, tahallul, dan tertib. Rukun haji merupakan amalan pokok yang wajib dilaksanakan dalam ibadah haji. Apabila salah satu rukun ditinggalkan, maka ibadah haji dinyatakan tidak sah dan tidak dapat diganti dengan dam.

Baca Juga  Chef Cilik SD Islam Al Azhar 38 Bantul dalam Fantastic Food Festival

Salah satu rangkaian utama yang dipraktikkan adalah wukuf di Arafah. Murid-murid diajak memahami bahwa wukuf merupakan puncak ibadah haji, sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa haji adalah Arafah. Dalam praktik manasik, murid diarahkan untuk berdiam diri, memperbanyak doa, zikir, dan istighfar, serta memahami makna taubat dan penghambaan kepada Allah SWT.

Selain itu, murid juga diperkenalkan dengan khutbah saat wukuf di Arafah yang berstatus sunnah. Khutbah tersebut berisi nasihat ketakwaan, persatuan umat Islam, serta pengingat tentang hak dan kewajiban sesama manusia, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW dalam Khutbah Arafah pada Haji Wada’.

Setelah rangkaian wukuf, murid melanjutkan praktik tawaf ifadah mengelilingi replika Ka’bah, sa’i antara Shafa dan Marwah, hingga tahallul sebagai tanda keluar dari ihram. Seluruh rangkaian dilaksanakan secara tertib sesuai urutan rukun haji.

Melalui manasik haji ini, para murid tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga memperoleh pengalaman nyata tentang makna ibadah haji. Kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan pemahaman agama sejak dini sekaligus membentuk karakter religius, disiplin, dan penuh kesadaran spiritual pada diri murid. (Chaidir)