SLEMAN – Budaya prestasi internasional SMA Islam Al Azhar 34 Internasional Yogyakarta dipresentasikan secara utuh dan mendalam oleh para siswanya sendiri. Dalam kunjungan rombongan SMP Islam Terpadu Rabbani, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dua murid Juneeta Haura Adzra Dzahiyah dan Aira Iftiharatus Syayuanita tampil memaparkan capaian global, sistem pembinaan prestasi, hingga program lanjutan yang menopang keberhasilan siswa di berbagai ajang internasional. Kegiatan berlangsung di Teacher Room Kampus 2 Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), Sleman, Senin (15/12/2025).
Presentasi diawali dengan penjelasan tentang filosofi prestasi SMA Islam Al Azhar 34 yang tidak berdiri sendiri, melainkan dibangun melalui kurikulum terintegrasi Kurikulum Nasional, Cambridge IGCSE, dan A Level. Menurut Juneeta Haura Adzra Dzahiyah, integrasi kurikulum tersebut memungkinkan siswa untuk berprestasi di berbagai bidang—sains, bahasa, hingga diplomasi internasional—dengan fondasi akademik yang kuat dan terarah.
“Setiap prestasi internasional yang diraih siswa merupakan hasil proses panjang, mulai dari pembelajaran di kelas, pembinaan intensif, hingga pendampingan khusus sebelum mengikuti kompetisi,” ungkap Juneeta.
Juneeta kemudian merinci prestasi di bidang sains dan inovasi, termasuk raihan lima medali emas dan dua medali perak pada ajang International Science & Invention Fair (ISIF). Ia menjelaskan bahwa siswa tidak hanya dilatih untuk memahami teori, tetapi juga dibimbing menghasilkan karya inovatif dan riset aplikatif yang relevan dengan persoalan global.
Tak berhenti di sana, presentasi juga mengulas prestasi internasional di bidang literasi dan bahasa. SMA Islam Al Azhar 34 berhasil mencatatkan prestasi pada International Kangaroo Linguistic Contest (IKLC) dengan raihan satu medali perak, satu medali perunggu, serta dua honorable mention. Capaian tersebut, kata Juneeta, sejalan dengan penguatan Academic English Development Program yang menjadi salah satu pilar utama sekolah.
Sementara itu, Aira Iftiharatus Syayuanita melanjutkan presentasi dengan mengangkat capaian siswa di bidang kepemimpinan dan diplomasi global. Partisipasi dalam forum Asia World Model United Nations (AWMUN) disebut sebagai pengalaman berharga yang melatih siswa menyampaikan gagasan di forum internasional, memahami isu global, serta membangun kepercayaan diri dalam komunikasi lintas budaya.
“Melalui Model United Nations, kami belajar menjadi pemimpin muda yang mampu berdialog, bernegosiasi, dan mencari solusi atas persoalan dunia,” kata Aira.
Aira juga memaparkan prestasi siswa SMA Islam Al Azhar 34 di tingkat nasional yang menjadi pijakan menuju kompetisi internasional, seperti raihan medali perunggu pada Indonesia Advanced Student Competition bidang Matematika. Menurutnya, pencapaian nasional tersebut menjadi batu loncatan penting sebelum siswa melangkah ke ajang global.
Selain capaian kompetisi, presentasi turut mengulas program pendukung prestasi internasional, antara lain Northern Illinois University Immersion Program, student exchange, serta pathway program ke perguruan tinggi dalam dan luar negeri, termasuk universitas top dunia, PTN, dan sekolah kedinasan. Program-program ini dirancang untuk memastikan prestasi siswa berkelanjutan hingga jenjang pendidikan berikutnya.
Tidak kalah menarik, Juneeta dan Aira juga menyinggung peran kegiatan ekstrakurikuler internasional dan pengembangan minat bakat, seperti public speaking, jurnalistik dan broadcasting, coding dan desain digital, yang turut memperkuat portofolio siswa saat mengikuti kompetisi dan seleksi global.
Antusiasme rombongan SMP Islam Terpadu Rabbani Banjarbaru semakin terlihat ketika sesi tanya jawab dibuka. Para siswa menanyakan proses seleksi peserta kompetisi internasional, manajemen waktu antara akademik dan lomba, hingga dukungan sekolah terhadap siswa berprestasi, termasuk beasiswa prestasi dan fasilitas pembinaan lanjutan.
Kunjungan ini menjadi sarana inspiratif bagi para tamu untuk melihat secara langsung bagaimana prestasi internasional dibangun melalui sistem pendidikan yang terencana, lingkungan belajar yang kondusif, dan kepercayaan besar kepada siswa sebagai subjek utama pembelajaran.
Melalui presentasi komprehensif yang disampaikan langsung oleh para muridnya, SMA Islam Al Azhar 34 Internasional Yogyakarta menegaskan identitasnya sebagai sekolah yang tidak hanya mencetak prestasi internasional, tetapi juga menumbuhkan generasi berkarakter Islami, berwawasan global, dan siap berkontribusi di panggung dunia. (Chaidir)







