YOGYAKARTA – Di era kemajuan teknologi digital yang semakin pesat sekarang ini, masyarakat sudah tak terkendali dalam menyampaikan komunikasi dan informasi, termasuk menyampaikan curahan hati atau ‘Curhat” masalah rumah tangga secara terbuka.
Dalam pandangan Islam masalah rumah tangga ditekankan jangan sampai diketahui orang lain, apalagi secara terbuka. Sebab, jika diketahui banyak orang orang masalahnya bisa jadi semakin runyam dan tak ada jalan penyelesaian.
Masalah penggunaan media sosial untuk “curhat’ masalah keluarga mendapat perhatian dalam Pengajian Jamiyyah SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta yang menghadirkan Ustad Andi Alif Rahman Saleh LC MA, di Masjid Al Hafidh pada Jumat (23/2/2024). Pengambil mengusung tema “Merajut Cinta Hingga ke Surga”.
Menurut Ustad Andi Alif, curhat di media sosial bisa membawa risiko tambahan. Terkadang, orang-orang yang berinteraksi di media sosial tidak sepenuhnya memahami situasi atau kondisi emosional dengan baik. Komentar yang sensitif atau kurang mendukung dapat membuat merasa lebih buruk.
“Jangan curhat di media sosial. Sebab masalah bisa jadi tambah buruk,” tegas Ustad Andi Alif.
Ustad Andi mengajak para Jamiyyah agar hidupkan keluarga dengan agama untuk kehidupan dunia akhirat yang baik. Sebab agama memainkan peran yang penting dalam membimbing kehidupan keluarga untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Berdasarkan ajaran agama, keluarga yang menjalankan nilai-nilai spiritual dan moral yang baik akan mendapatkan manfaat dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti rasa saling menghormati, kasih sayang, kesabaran, dan kerja sama.
Dalam konteks Islam, contohnya, keluarga yang hidup dalam ketaatan kepada ajaran agama dapat memperkuat ikatan keluarga, membangun lingkungan yang harmonis, dan mendapatkan keberkahan dari Allah. Selain itu, amalan-amalan baik yang dilakukan bersama-sama sebagai keluarga, seperti sholat berjamaah, membaca Alqur'an, bersedekah, dan lain-lain, dapat menjadi ladang pahala yang akan membantu mereka di kehidupan akhirat.
“Memperdalam hubungan keluarga dengan agama tidak hanya memberikan kebahagiaan di dunia, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk mendapatkan kebahagiaan yang abadi di akhirat,” ujarnya.
Ustad Andi Alif berharap jamiyyah Al Azhar Yogyakarta dapat mewujudkan keluarga Sakinah yaitu keluarga yang tenang. Mewujudkan keluarga sakinah merupakan tujuan yang mulia dalam Islam. Keluarga sakinah adalah keluarga yang harmonis, damai, dan penuh dengan kasih sayang serta rahmat Allah.
Untuk mencapai keluarga sakinah, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Ketaatan kepada Allah: Setiap anggota keluarga harus berusaha untuk taat kepada ajaran agama Islam dalam segala aspek kehidupan mereka.
2. Kesetiaan dan Kejujuran: Suami istri harus saling setia dan jujur satu sama lain, serta memegang teguh nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan oleh Islam.
3. Komunikasi yang Baik: Berbicara dengan terbuka, jujur, dan penuh pengertian adalah kunci dalam menjaga hubungan yang sehat dalam keluarga.
4. Saling Menghormati: Setiap anggota keluarga harus saling menghormati satu sama lain, baik itu suami, istri, atau anak-anak.
5. Kompromi dan Kesabaran: Adakalanya terjadi perbedaan pendapat atau konflik dalam keluarga. Dalam situasi seperti ini, penting untuk memiliki kemampuan untuk berkompromi dan bersabar.
6. Memperkuat Kualitas Keluarga: Keluarga yang sakinah juga merupakan keluarga yang senantiasa memperkuat hubungan antar anggota keluarga, baik itu dengan berkumpul bersama, berdoa bersama, atau melakukan aktivitas keagamaan lainnya.
7. Pendidikan Agama: Mendidik anggota keluarga, terutama anak-anak, tentang nilai-nilai Islam dan membimbing mereka untuk menjadi individu yang bertakwa dan berbudi pekerti luhur.
Atasi Masalah dengan Kesabaran
Ustad Andi mengemukakan bahwa mengatasi masalah harus dengan kesabaran yang merupakan tindakan yang bijaksana dan dapat menghasilkan kebaikan dalam jangka panjang. Dengan bersikap sabar, seseorang dapat menghadapi tantangan dengan kepala dingin dan pikiran yang jernih. Kesabaran membantu seseorang untuk tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan atau bertindak secara impulsif yang mungkin berdampak buruk.
Selain itu, kesabaran juga membantu seseorang untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang situasi, empati terhadap orang lain, serta mengembangkan rasa syukur dan ketenangan dalam diri. Dengan demikian, mengatasi masalah dengan kesabaran tidak hanya membawa kebaikan dalam hal penyelesaian masalah itu sendiri, tetapi juga dalam perkembangan pribadi dan hubungan dengan orang lain.
Acara pengajian Jamiyyah SMP Islam Al Azhafr 26 Yogyakarta dibuka oleh Ketua BPPH Sekolah Islam Al Azhar Yogyakarta, Drs HA Hafidh Asrom MM. Ia menginformasikan mengenai proses pembangunan kampus Al Azhar Yogyakarta World School’s di Jalan Ring Road Barat, Gamping, yang akan diisi oleh SD,SPM dan SMA.
Dalam kesempatan itu Hafidh Asrom mengemukan, selain orang tua mempunyai peran terhadap anak untuk mendidik, maka anak pun mempunyai peran terhadap orang tua dalam hal mengingatkan sesuatu yang kurang baik dilakukan oleh orang tua. (Chaidir)