Berbicara di Forum Internasional APRACSI, Iyut Ayudya Sebut Bangga Indonesia Perhatikan Pendidikan Character Building

BANGKOK – Forum Asia Pacific Research Association on Curriculum Studies Inc (APRACSI) menggelar Asia Pacific Conference on Curriculum Studies and Instructional Designing 2024. Kegiatan diadakan pada Maret 22-24 Maret 2024 di Baiyoke Sky Hotel, Bangkok, Thailand.

Forum APRACSI menghadirkan para pakar pendidikan dan kurikulum dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand,  Filipina, Australia, Jepang, Cina, Hongkong, dan Amerika Serikat. 

Salah satu peserta dari Indonesia yang tampil sebagai pembicara yaitu Iyut Ayudya MPd dari Sekolah Al Azhar Indonesia. Iyut membawakan makalah yang berjudul “The Impact of Globalization on Higher Education : An Indonesian Case”.

Iyut mengemukakan, Indonesia harus bangga karena dalam penyelenggaraan pendidikan memperhatikan pembangunan karakter (character building) peserta didik. Sebab, tidak semua negara menyiapkan peserta didiknya dengan character building.
“Dari forum ini saya belajar, ternyata tidak semua negara menyiapkan peserta didiknya dengan character building. Alhamdulillah di Indonesia kita punya Profil Pelajar Pancasila dimana nomor satu adalah beriman dan berakhlak mulia,” ujar Iyut dalam pesannya yang diterima redaksi, Minggu 23 Maret 2024.

Iyut Ayudya yang juga Kepala SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta mengatakan, kita perlu menyiapkan anak Indonesia untuk siap menjadi warga global secara knowledge, skill dan attitude baik dari formal education maupun informal education agar menjadi life-long learners.

Di forum bergengsi para pendidik se-Asia Pacific itu, Iyut menjelaskan tentang konsep-konsep Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), Profile Pelajar Pancasila, dan Internasional Undergraduate Program (IUP).

Ia menjelaskan, Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia. Program ini menawarkan siswa kesempatan untuk meningkatkan keterampilan berdasarkan bakat dan minatnya secara langsung di dunia kerja sebagai persiapan untuk karir masa depan.

Baca Juga  Warga Antusias Sambut Tarhib Ramadan SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta

Adapun skema pembelajaran dari konsep MBKM yaitu pertukaran pelajar yang memungkinkan pelajar dan guru memperluas wawasan dan pengalaman menghadapi tantangan era globalisasi. Selain itu program magang, mengajar di lembaga pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, proyek/studi mandiri, dan magang tematik di desa.

Profil Pelajar Pancasila, jelas Iyut, merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan mengedepankan pembentukan karakter – Pelajar yang mempunyai kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila dengan enam pokok utama :
1. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa – Berakhlak mulia
2. Berkebinekaan  global
3. Gotong royong
4. Mandiri 
5. Berpikir kritis
6. Kreativitas  

Sedangkan skema Program Sarjana Internasional yaitu :
Lingkungan internasional – siswa dan pengajar dari berbagai negara, menciptakan komunitas yang beragam dan multikultural, memberikan paparan internasional. Kunjungan siswa, magang di luar negeri, kursus singkat, gelar bersama – mempersiapkan siswa untuk dunia global. 
Menyiratkan kualitas pendidikan yang sebanding dengan universitas terkemuka di luar negeri. Siswa memiliki akses ke berbagai peluang penelitian untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mengeksplorasi ide-ide baru. IUP menjalin hubungan yang kuat dengan mitra industri baik lokal maupun internasional. ***