SLEMAN – Murid kelas VII SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta melakukan kegiatan berkarya dengan kain perca dalam rangka menerapkan sustainability lifestyle. Kegiatan yang masuk dalam rangkaian pembelajaran P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Tema Gaya Hidup Berkelanjutan ini dilaksanakan pada Selasa (13 Agustus 2024).
Kain perca yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah dan sampah jika diolah dengan tepat dapat menjadi produk yang bermanfaat. Beberapa hasil karya murid-murid kelas VII SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta dalam kegiatan ini antara lain rompi, selimut, bantal, sarung tangan, taplak meja, dan lain sebagainya. Hasil karya murid-murid ini telah mewujudkan penerapan beberapa prinsip 5R, yaitu melakukan pengurangan sampah (reduce) dan penggunaan kembali sampah dan mengubahnya menjadi sesuatu berdaya guna (recycle).
Kegiatan yang dilakukan secara berkelompok ini diawali dengan mengumpulkan limbah kain dan pakaian yang tidak terpakai yang ada di lingkungan rumah. Kemudian mereka mulai merencanakan dan membuat desain barang yang akan dibuat. Secara umum, salah satu tantangan dalam membuat produk dari kain perca adalah menyatukan bentuk dan motif yang berbeda-beda. Namun hal tersebut menjadi tantangan tersendiri karena akan menghasilkan produk yang berbeda satu dengan yang lain.
Pada akhir proses, dilakukan pemotongan dan proses menjahit. Pada tahap ini banyak siswa yang mengalami kendala karena tidak familiar dengan jarum, benang, dan kegiatan jahit menjahit. Namun setelah dijalani, murid-murid kelas VII SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta tampak antusias hingga terselesaikannya produk yang mereka rancang sendiri.
Selain sebagai ajang untuk mewadahi kreativitas, tujuan dari kegiatan ini juga melatih murid untuk peka terhadap lingkungan dan menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Mereka tidak hanya melihat kain dan pakaian yang tidak digunakan menumpuk begitu saja, namun juga mencari alternatif solusi yang bisa mereka ciptakan dari semua barang yang ada. Bahkan kegiatan yang awalnya dilakukan sebagai bagian dari aktivitas di sekolah, apabila dikembangkan lebih lanjut dapat menjadi sebuah peluang usaha. Di tangan generasi muda yang kreatif, kain sisa dan perca dapat menghasilkan sebuah karya. (Daniatul Hidayati)