Nugroho, Petugas Cleaning Service Merasa Nyaman dan Berkah di Al Azhar Yogyakarta

SLEMAN – Fitri Arif Nugroho terlihat begitu menikmati pekerjaannya saat membersihkan lantai. Ketika ia berada di ruangan di lantai dua gedung BPPH Al Azhar Yogyakarta ekspresi wajahnya terlihat ceria dan penuh semangat. Nugroho melangkah ringan sambil mengelap lantai dengan hati-hati dan teliti.

Setiap gerakan yang dilakukannya terlihat penuh perhatian dan ketelitian. Nugroho tampaknya menikmati proses membersihkan lantai, dan ia melakukannya dengan sungguh-sungguh. Pekerjaannya rutin dan berulang, namun Nugroho memiliki cara tersendiri untuk menikmati setiap momen tersebut.

Bagi Nugroho membersihkan lantai, ruang toilet, dan ruang-ruang kerja karyawan bukan hanya sekedar tugas rutin, tetapi juga kesempatan baginya untuk menemukan kenyamanan, kedamaian dan kepuasan dalam pekerjaannya.

Pria kelahiran 1991 asli Desa Pandowoharjo Sleman Kota, Kabupaten Sleman  adalah anak pertama dari dua bersaudara dari keluarga petani yang sederhana, dan telah bekerja sebagai cleaning service sejak lulus SMA untuk membantu meringankan beban keluarganya.

Ia mengaku saat kelas lima sedolah dasar (SD) keluar dan tak melanjutkan kelas enam. Namun dalam perjalanan hidupnya, Nugroho harus melanjutkan pendidikan dengan mengikuti program Paket A untuk lulus SD, dan setelah itu mengikuti program Paket B dan Paket C hingga lulus SMA.

Meskipun pekerjaan sebagai cleaning service tidak selalu dianggap prestisius oleh orang lain, Nugroho tidak pernah malu dengan pekerjaannya. Baginya, pekerjaan sebagai cleaning service adalah cara yang baik untuk mempertanggungjawabkan hidupnya, dan ia selalu berusaha melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin.

Nugroho adalah contoh pekerja keras dan teliti, yang tidak malu dengan pekerjaannya sebagai cleaning service. Ia percaya bahwa setiap pekerjaan, sekecil apapun itu, dapat dilakukan dengan baik asalkan dilakukan dengan penuh dedikasi.

Di Al Azhar Yogyakarta ia sudah bekerja selama tujuh tahun. Semua dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan keikhlasan. Ia selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dalam membersihkan ruangan-ruangan sekolah, kantor, maupun fasilitas umum lainnya. Nugroho sangat menghargai pekerjaannya dan selalu menjaga kebersihan dan kerapihan tempat kerja demi kenyamanan semua orang yang berada di lingkungannya.

Ia mengaku bersyukur dapat bekerja dan menghasilkan uang demi kelangsungan hidupnya. Nugroho juga percaya bahwa setiap pekerjaan adalah mulia asalkan dilakukan dengan sepenuh hati dan dedikasi.

Sebelum bekerja di Al Azhar Yogyakarta, Nugroho pernah memiliki pengalaman bekerja di kantor Gubernur DIY dan BKPN DIY. Nugroho telah mengabdikan dirinya sebagai orang bertanggungjawab dalam perawatan pertamanan di kedua instansi tersebut. Ia juga selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dan menjaga kebersihan ruangan demi kenyamanan para penghuni kantor tersebut.

Baca Juga  Keghoiban: Rahasia Ilahi di Luar Logika Manusia

Saat awal bekerja di Al Azhar Yogyakarta, Nugroho ditempatkan di bagian pertamanan untuk merawat tanaman dan mengurus sampah di kampus Al Azhar. Dengan senang hati ia menerima tugas untuk merawat kebun dan taman di kampus Al Azhar. Ia rajin menyiram tanaman, memangkas dedaunan yang sudah kering, serta membersihkan dan mengatur tanaman hias di sekitar area kampus. Nugroho juga bertanggung jawab dalam mengurus sampah dan menjaga kebersihan area sekitar kampus agar tetap terlihat rapi dan bersih.

Setelah bertugas di bagian pertamanan kampus Al Azhar Yogyakarta, Nugroho dipindahkan ke bagian cleaning service di gedung BPPH Al Azhar Yogyakarta.

Nugroho dengan cepat beradaptasi dengan tugas barunya dan tetap menunjukkan dedikasi dan kualitas kerja yang tinggi. Ia selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dalam menjaga kebersihan dan kerapihan ruangan di gedung.

Ia terus menjaga disiplin dan kualitas kerjanya sebagai cleaning service, serta selalu siap membantu dan melayani para penghuni gedung demi kenyamanan dan kebersihan lingkungan kerja.

Nugroho adalah seorang cleaning service yang sangat peduli dengan kebersihan, termasuk cara membersihkan toilet. Selain mendapatkan petunjuk dari pimpinan Al Azhar Yogyakarta Drs HA Hafidh Asrom MM, Nugroho juga giat belajar melalui media sosial untuk memahami standar, teknik dan cara membersihkan toilet yang baik dan benar.

Melalui media sosial, Nugroho memperoleh informasi dan tips tentang teknik-teknik pembersihan yang efektif untuk toilet. Mulai dari penggunaan bahan pembersih yang tepat, teknik membersihkan permukaan keramik, hingga kebersihan dan kesehatan yang harus diperhatikan saat membersihkan toilet.

“Saya diajarkan oleh Pak Hafidh bagaimana standar membersihkan toilet yang benar agar semuanya bersih dari najis. Ini ilmu yang berharga. Kemudian saya juga belajar dari media sosial,” kata Nugroho dalam pembincangannya pada Kamis (15 Agustus 2024).

Nugroho sangat bersungguh-sungguh dalam meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya dalam membersihkan toilet agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada penghuni gedung BPPH Al Azhar.

Dengan semangat belajar dan tekad yang tinggi, Nugroho selalu memastikan bahwa setiap sudut toilet telah dibersihkan dengan sempurna sesuai standar yang ia pelajari. Dedikasinya untuk memberikan lingkungan bersih dan sehat bagi para pengunjung dan penghuni gedung BPPH Al Azhar membuatnya dirinya merasa bahwa Al Azhar Yogyakarta seperti di rumahnya sendiri.

Bagi Nugroho, Al Azhar Yogyakarta memang sudah sudah seperti rumah sendiri. Suasana kerja yang nyaman dan penuh keberkahan membuatnya merasa senang dan betah bekerja. Nugroho menganggap Al Azhar Yogyakarta bukan hanya sebagai tempat kerja, tetapi juga sebagai tempat di mana ia merasa dihargai dan diterima dengan baik oleh semua orang.

Baca Juga  Rutinan Sabtu Wage Al Azhar Yogyakarta Bersama Prof. Suwarsih Madya, MA.,Ph.D

Kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja di Al Azhar Yogyakarta merupakan salah satu faktor yang membuat Nugroho merasa seperti berada di rumah sendiri. Ia selalu berusaha untuk menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja sebagai bentuk rasa tanggung jawab dan cinta terhadap tempat kerjanya.

“Al Azhar Yogyakarta sudah seperti rumah saya sendiri. Saya nyaman dan merasakan ada keberkahan di sini. Saya sangat bersyukur dan bahagia,” ujar Nugroho yang mengaku dulu punya cita-cita ingin bekerja di dunia pelayaran.

Dengan sikap apresiatif dan rasa syukur yang tinggi, Nugroho terus bekerja dengan penuh dedikasi dan semangat di Al Azhar Yogyakarta, tempat di mana ia merasa seperti berada di rumah sendiri.

Menurutnya, pekerjaan di bidang kebersihan memiliki nilai keagamaan yang tinggi dan dapat mendapatkan pahala yang besar. Baginya, Islam sangat memperhatikan kebersihan dan menjaga kebersihan lingkungan merupakan bagian dari ibadah.

 

Dalam ajaran Islam, menjaga kebersihan merupakan suatu tindakan yang mulia dan dianjurkan. Rasulullah SAW pun mendorong umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan dari segala hal, baik dari diri sendiri, lingkungan, maupun tempat-tempat umum. Dalam menjalankan tugasnya sebagai cleaning service, Nugroho merasa bahwa ia turut berkontribusi dalam menjaga kebersihan di lingkungan tempatnya bekerja sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam.

 

Dengan keyakinan bahwa tugasnya sebagai cleaning service memiliki nilai keagamaan, Nugroho menjalankan pekerjaannya dengan penuh rasa tanggung jawab dan kesadaran. Ia percaya bahwa setiap tindakan membersihkan dan merawat lingkungan merupakan ibadah yang diberkahi dan mendatangkan pahala bagi dirinya.

Bagaimana soal gaji ?

Menurut Nugroho, gaji yang diterimanya dianggap cukup karena sudah sesuai dengan standar upah minimum yang berlaku. Ia merasa bersyukur karena upah yang ia terima memenuhi kebutuhan dasar dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia merasa puas dengan besaran gaji yang diterimanya setiap bulan. Bagi Nugroho, hal ini sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Dengan sikap rendah hati dan rasa syukur, Nugroho tidak terlalu ambisius dalam masalah gaji namun lebih fokus pada kualitas kerja dan keberkahan rezeki yang diberikan oleh Allah. Bagi Nugroho, kepuasan kerja dan kesempatan untuk beribadah serta berkontribusi positif bagi lingkungan tempat kerjanya menjadi lebih penting. (Chaidir)