Langkah Penanganan Tersedak : Panduan Pertolongan Pertama yang Tepat dari Profesional JIH Academy

SLEMAN – Tersedak (choking) adalah kondisi ketika saluran pernapasan seseorang terhalang oleh benda asing, seperti makanan atau objek kecil, sehingga mengganggu aliran udara ke paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, suara napas yang keras, atau bahkan kehilangan kesadaran jika tidak segera ditangani. Tersedak dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak atau orang yang makan dengan cepat atau tidak hati-hati.

Menurut profesional Jogjakarta International Hospital (JIH) Academy, Dwinuryat  SKep Ns, penyebab tersedak bisa karena makanan, benda kecil, dan kondisi media. Ia menjelaskan, makanan yang terlalu besar, keras, atau licin dapat mudah tersangkut di tenggorokan.

“Anak-anak kecil sering memasukkan benda kecil ke dalam mulut mereka, hal ini dapat menyebabkan chocking. Begitu pula beberapa kondisi medis seperti stroke atau penyakit saraf dapat menyebabkan kesulitan menelan, meningkatkan risiko chocking,” ujar Dwinuryat dalam kegiatan pelatihan tenaga kesehatan polklinik, Unit Kesehatan Sekolah, dan guru Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (PJOK) Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), Sabtu (7/12/2024). Kegiatan pelatihan diadakan oleh Bidang Akademik BPPH AYWS.   

Dwinuryat menjelaskan mengenai gejala tersedak (choking) dapat bervariasi tergantung pada sejauh mana saluran pernapasan terhalang. Beberapa gejala umum yang dapat muncul adalah kesulitan bernapas Dimana korban akan kesulitan atau tidak bisa bernapas karena saluran pernapasan terhalang.

Batuk yang keras yaitu korban mungkin mencoba batuk untuk mengeluarkan benda asing dari tenggorokan, namun jika batuk tidak efektif, saluran pernapasan tetap tersumbat. Suara napas yang aneh yaitu terjadi suara napas yang keras atau siulan saat bernapas (stridor) karena adanya hambatan di saluran pernapasan.

Selain itu penurunan kemampuan berbicara. Korban mungkin tidak bisa berbicara atau hanya bisa berbicara sedikit karena saluran napasnya terhalang. Munculnya wajah atau bibir kebiruan: Jika saluran pernapasan cukup terhalang, tubuh tidak mendapatkan oksigen dengan baik, sehingga wajah atau bibir korban bisa berubah menjadi kebiruan (sianosis).

Baca Juga  LAZ Al Azhar Yogyakarta Kembangkan Pemanfaatan ZIS Produktif

Tangan yang memegang leher atau tenggorokan. Korban yang kesulitan bernapas seringkali akan memegang tenggorokan atau dada mereka untuk menunjukkan tanda tersedak.

“Jika saluran pernapasan tetap terhalang cukup lama, korban bisa kehilangan kesadaran karena kekurangan oksigen. Jika orang lain mengalami gejala ini, segera cari pertolongan atau lakukan langkah pertolongan pertama,” katanya.

Seperti yang biasa dilakukan pasa umumnya untuk mengatasi tersedak (choking), beberapa langkah yang bisa diambil, tergantung pada kondisi korban:

1. Jika korban sadar dan bisa batuk: Beri kesempatan untuk batuk. Batuk adalah cara alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran pernapasan. Jangan menepuk punggungnya, karena bisa mendorong benda tersebut lebih dalam.

2. Jika korban tidak bisa batuk, berbicara, atau bernapas. Lakukan Heimlich maneuver (manuver Heimlich):

* Berdiri di belakang korban.

* Lingkarkan kedua tangan di sekitar perut korban, di atas pusar.

* Posisikan satu tangan menjadi kepalan dan tempatkan bagian ibu jari ke arah perut korban.

* Pegang tangan yang terkepal dengan tangan lainnya dan dorong dengan kuat ke dalam dan ke atas, seperti memberi tekanan untuk memaksa benda asing keluar.

* Lakukan dorongan ini beberapa kali, hingga benda yang menyumbat saluran pernapasan terkeluar.

3. Jika korban tidak sadar:

* Lakukan CPR (Resusitasi Jantung Paru):

* Letakkan korban di permukaan yang keras.

* Mulai dengan memberikan kompresi dada (tekan dada korban sekitar 5 cm dalam dan dengan kecepatan 100-120 kali per menit).

* Jika memungkinkan, buka mulut korban setelah kompresi untuk memeriksa adanya benda asing dan coba keluarkan.

* Jika benda asing berhasil dikeluarkan, lanjutkan dengan pernapasan buatan.

Penting:

*Jika korban sudah tidak bisa bernapas atau pingsan, segera hubungi layanan darurat (seperti 119 di Indonesia).

Baca Juga  Guru dan Karyawan AYWS Diminta Menjaga Penampilan yang Terbaik

* Jangan coba-coba memasukkan jari ke dalam mulut korban, karena bisa membuat benda asing lebih dalam atau menyebabkan cedera.

Adapun tindak lanjut setelah penangan, ia menyarankan pantau kondisi korban setelah tersedak, Jika diperlukan bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan, dan lakukan Tindakan pencegahan. (Chaidir)