SLEMAN – Muharram adalah bulan yang mulia derajatnya. Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini.
Demikian disampaikan Ustadz Farid Agus Setiawan SH dalam khutbah Jumat di Masjid Al Hafidh Kampus 1 Al Azhar Yogyakarta, Jumat (12 Juli 2024). Ia menjelaskan, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab.
Ustadz Farid mengutip firman Allah dalam Surat at-Taubah 36:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (QS at-Taubah: 36).
Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir al-Fakhrir Razi juz 16 halaman 53, lajut Farid menjelaskan bahwa setiap perbuatan maksiat di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat, dan begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya.
Imam Fakhruddin, kata Farid, menyatakan:
وَمَعْنَى الْحَرَمِ: أَنّ الْمَعْصِيَةَ فِيْهَا أَشَدُّ عِقَاباً ، وَالطَّاعَةُ فِيْهَا أَكْثَرُ ثَوَاباً
Artinya: Maksud dari haram adalah sesungguhnya kemaksiatan di bulan-bulan itu memperoleh siksa yang lebih berat dan ketaatan di bulan-bulan tersebut akan mendapat pahala yang lebih banyak.
Farid menyebut di antara amalan bulan Muharram adalah memperbanyak puasa sebagaimana disabdakan oleh Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR Muslim)
Hadits ini, menurut Farid secara jelas menyatakan bahwa kita disunnahkan berpuasa di bulan Muharram, terutama pada hari kesepuluh Muharram yang disebut dengan puasa ‘Asyura’ (hari selasa tgl 16 Juli 2024). Begitu juga hari kesembilan yang disebut puasa Tasu’a’. Bahkan Imam Syafi’i menyatakan dalam kitab al-Umm bahwa disunnahkan puasa tiga hari sekaligus, yaitu 9, 10 dan 11 Muharram. Ketika ditanya mengenai puasa ‘Asyura’, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab “Menghapus dosa setahun yang telah berlalu” (HR Muslim)
“Kedua, kita disunnahkan untuk meluaskan belanja kepada keluarga pada hari kesepuluh Muharram,” ujarnya.
Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam “Barang siapa melapangkan nafkah belanja kepada keluarganya (istri, anak dan orang-orang yang ia tanggung nafkahnya) pada hari ‘Asyura’, maka Allah akan melapangkan rezeki baginya sepanjang tahun” (HR ath Thabarani, al-Baihaqi dan lainnya).
“Dua amalan di atas yang secara eksplisit disebutkan dalam hadits yaitu berpuasa dan melapangkan nafkah belanja kepada keluarga,” ujar Ustadz Farid.
Dikatakab, adapun amalan-amalan lain di hari ‘Asyura’ yang disebutkan oleh sebagian ulama seperti melakukan shalat tasbih, sedekah, mengunjungi ulama, menjenguk orang sakit, mengusap kepala anak yatim, memakai celak, bersilaturahim dan lain-lain, maka boleh-boleh saja diamalkan pada hari ‘Asyura’ meskipun tidak ada hadits yang secara khusus menganjurkannya.
“Karena itu semua adalah amalan-amalan yang baik dan dianjurkan untuk dilakukan, baik pada hari ‘Asyura’ ataupun lainnya,” kara Farid.
Peristiwa Penting
Sedangkan mengenai peristiwa penting bulan Muharram, terutama pada hari ‘Asyura’ atau hari kesepuluh di antaranya adalah Allah menerima taubat Nabi Adam ‘alaihis salam dari maksiat yang beliau lakukan. Allah menyelamatkan Nabi Nuh alaihissalam dan kaumnya yang beriman dari air bah yang menenggelamkan seluruh apa yang ada di atas muka bumi.
Kemudian Allah menenggelamkan Fir’aun dan menyelamatkan Nabi Musa ‘alaihis salam dan kaumnya yang beriman. Allah menyelamatkan Nabi Yunus ‘alaihis salam dari dalam perut ikan Hut. Allah menganugerahkan kekuasan dan kerajaan kepada Nabi Sulaiman alaihis salam. Allah menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub ‘alaihis salam yang diderita selama 18 tahun.
“Masih banyak lagi kejadian dan peristiwa penting lainnya yang terjadi pada bulan Muharram yang kesemuanya menunjukkan kemuliaan dan keutamaan bulan Muharram,” tambah Ustad Farid. (Chaidir)