YOGYAKARTA – Ada banyak permainan tradisional yang dimainkan di berbagai budaya di seluruh dunia. Beberapa contoh termasuk congklak, sepak takraw, gasing, petak umpet, dan masih banyak lagi.
Di SMP Islam Al Azhar kegiatan permainan tradisional menjadi perhatian dalam bentuk aktualisasi dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dengan tema kearifan lokal Festival Permainan Tradisional.
Murid dari masing-masing kelas dibuat menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mencoba semua jenis permainan tradisional yang berbeda-beda. Kegiatan juga menjadi wadah bagi murid untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap kearifan lokal melalui permainan tradisional
Pada minggu sebelumnya para murid yang merupakan murid kelas VIII sudah diberikan materi melalui workshop budaya dan kearifan lokal. Murid juga sudah melakukan observasi mengenai 10 jenis permainan tradisional melalui kegiatan “Guessing Traditional Game” dan diminta untuk membuat materi presentasi yang berisikan tentang nama permainan tradisional dan cara memainkannya.
Melalui kegiatan ini, murid melakukan riset dan observasi mengenai permainan tradisional yang mana kegiatan tersebut membuat para siswa menjadi lebih mengenal dan menyadari permainan-permainan tradisional yang ada.
Pada tema yang fokus terhadap nilai-nilai tradisional, murid terlibat dalam 10 jenis permainan menarik: Egrang, Gobag Sodor, Bakiak, Dakon, Layangan, Yeye, Nekeran, Bekelan, Engklek, Balap Karung. Lebih serunya lagi murid memainkan permainan tradisional ini memakai pakaian adat jawa.
Kegiatan Festival Permainan Dolanan ini dipromotori oleh guru-guru yang termasuk dalam tim 6 yakni Pitra Kurniasari SPd Gr, Mayang Astia Paramita SPd, Zusron Zuhdi SPd Gr, Nur Ernawati SPd Gr, dengan koordinator kegiatan Diyah Ayu Khollimah SPd dan kurikulum Fatwa Ika Widarti SSi Gr dan dibantu oleh seluruh guru mata pelajaran kelas VIII.
Antusiasme tinggi para peserta didik dan guru pengajar membuat Festival ini berjalan dengan meriah. Harapannya, dengan adanya “Festival Dolanan” ini murid dapat lebih mengenal permainan tradisional, mendapatkan manfaat kebugaran jasmani dan wawasan kearifan lokal. (Fatwa Ika)