Anak-Anak Bukan Gelas Kosong yang Harus Diisi, Melainkan Benih yang Harus Ditumbuhkan

WONOSARI – Di tengah hangatnya kebahagian pada acara Haflah Akhirussanah yang digelar Sabtu (31 Mei 2025) di Ballroom Hotel Santika Wonosari, terselip pesan mendalam tentang arah baru pendidikan anak usia dini. Bukan sekadar perayaan akhir tahun ajaran, tetapi momentum perenungan tentang bagaimana seharusnya ilmu dan karakter ditumbuhkan sejak dini.

Tri Wahyuni Kurniasih SPd, Kepala Satuan Pendidikan KB-TK Islam Al Azhar 55 Wonosari, tampil memberikan pidato yang mengundang keheningan penuh makna. Ia menegaskan bahwa pendidikan hari ini tidak bisa lagi sekadar menjejali anak-anak dengan hafalan. Dunia telah berubah, dan pendidikan harus ikut tumbuh.

“Kami percaya bahwa anak-anak bukanlah gelas kosong yang harus diisi, melainkan benih yang harus ditumbuhkan,” ujarnya lantang, menekankan pentingnya deep learning, pendekatan pembelajaran mendalam yang tidak hanya menjawab “apa”, tetapi juga “mengapa” dan “bagaimana” ilmu itu berguna dalam kehidupan nyata.

Konsep deep learning yang diusung KB-TK Islam Al Azhar 55 bukan hanya strategi akademik, tetapi juga jalan hidup. Di sana, anak diajak mengenal angka dan huruf sambil belajar tentang empati, berbagi, dan mengenal Tuhan. “Anak-anak bukan hanya pandai berhitung dan membaca, tapi juga mampu berbagi, meminta maaf, dan mengenal Allah sejak dini,” tegas Tri Wahyuni.

Dalam sambutannya, ia juga menyampaikan apresiasi yang tulus kepada para orang tua. “Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Apa yang kita tanam hari ini, Insya Allah akan menjadi pohon kebaikan yang berbuah sepanjang masa,” katanya.

Acara Haflah Akhirussanah tersebut dihadiri para tokoh penting, di antaranya Pembina Yayasan Asram Bunda Eni Yustini SE, Ketua Yayasan Asram sekaligus Ketua BPPH Al Azhar Yogyakarta Drs HA Hafidh Asrom MM, jajaran wakil ketua bidang, para kepala sekolah dari unit-unit Al Azhar Yogyakarta, serta ratusan wali murid.

Baca Juga  Kelas Serasa Hotel di KB-TK Islam Al Azhar 55 Wonosari. Penasaran ?

Suasana khidmat juga terasa ketika sambutan Bupati Gunungkidul Endah Subekti K yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Nunuk Setyowati SPd MM. Dalam sambutan tersebut, Bupati menegaskan bahwa pendidikan agama Islam merupakan fondasi utama dalam membangun karakter yang tangguh dan pemahaman yang luas tentang kehidupan.

“Islam adalah agama kemajuan yang selalu mendorong umatnya untuk berpikir terbuka, berinovasi, dan beradaptasi dengan perkembangan zaman,” tulis Bupati.

Ia memuji upaya KB-TK Islam Al Azhar 55 Wonosari dalam menjadikan pembelajaran Alquran bukan hanya ritual pengenalan, melainkan proses menanamkan nilai-nilai kehidupan. “Semoga kelak ketika dewasa, Alquran lah yang menjadi panduan jalan hidupnya. Di tangan generasi Qurani inilah, kemakmuran dan keberkahan negeri akan terwujud,” ujar Bupati.

Melalui acara ini, KB-TK Islam Al Azhar 55 Wonosari menegaskan bahwa pendidikan sejati bukan soal nilai di atas kertas, tapi nilai dalam hati. Dan ketika benih itu tumbuh—menjadi insan yang berilmu sekaligus berakhlak—di sanalah pendidikan menemukan maknanya. (Chaidir)