YOGYAKARTA – Generasi muda merupakan peletak tonggak sejarah dan peradaban bangsa. Dalam perjalanan sejarah di Indonesia terbukti bahwa generasi muda telan memberikan sumbangsih yang besar terhadap kemerdekaan dan proses pembangunan negara.
Menjelang usianya yang ke-100 tahun kemerdekaan, Indonesia telah mencanangkan “Tahun Generasi Emas 2045”.
Generasi Emas 2045 merupakan sebuah wacana, dan gagasan dalam rangka mempersiapkan para generasi muda Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi. Diseminasi gagasan itu gencar dilakukan untuk menginspirasi generasi muda agar lebih bersemangat dalam belajar dan berkarya di segala bidang.
Pada momentum satu abad kelak Indonesia ditargetkan sudah menjadi negara maju dan sejajar dengan negara adidaya lainnya. Hal itu dapat diwujudkan jika generasi muda memiliki kompetensi, kreativitas, dan inovasi yang tinggi.
Menyambut Generasi Emas 2024 juga digerakan oleh Sekolah Islam Al Azhar Yogyakarta. Di sekolah yang didirikan sosok tokoh yang bernama Drs HA Hafidh Asrom ini Sekolah Islam Al Azhar ingin mencetak Generasi Emas yang Qur'ani.
Hafidh Asrom dengan Sekolah Islam Al Azhar yang ada di Sleman, Bantul, dan Gunungkidul sudah melakukan proses pencetakan generasi unggul, berkualitas, profesional, berakhlaq mulia, dan agamis.
Penerapannya dengan proses pembelajaran mata pelajaran ilmu pengetahuan, keterampilan serta agama baik baik melalui ekstrakulikuler, kelas tahfidz, dan pondok pesantren atau boarding school.
Para murid yang mengikuti program tahfidz atau hafalan Alqur'an diharapkan menjadi
“Generasi Qur'ani' yaitu sebuah generasi yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup mereka serta meyakini akan kebenarannya.
Generasi qur'ani adalah orang-orang muda yang mempunyai akidah yang kuat, amal ibadah yang benar, bagus akhlaknya dan tinggi peradabannya.
Generasi Qurani merupakan generasi yang didamba dan diharapkan oleh setiap orang tua kepada anak-anaknya. Sehingga, segala usaha dan upaya dilakukan oleh orang tua agar sang buah hati menjadi pribadi yang shalih dan shalihah, dekat dan berpegang teguh pada Alquran, serta bermanfaat bagi agama, keluarga, dan bangsanya.
Salah satu penerapan proses mencetak Generasi Emas yang Qur'ani adalah SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta. Di SD ini kegiatan pembelajaran hafalan Alquran dijadikan “Program Unggulan”.
Menurut Wakil Kepala SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta, Ardian Budiyono, terdapat 3 Kelas Reguler (kuota 96 murid) dan 1 Kelas Tahfidz (kuota 32 siswa).
Ardiyan menjelaskan, Program Unggulan yaitu Kelas Tahfidz dengan target hafalan 6-10 juz selama 6 tahun. Kelas Reguler target hafalan 1-3 juz.
Tidak sedikit siswa SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta yang sudah lulus munaqosah atau ujian hafalan Alquran. Inilah cara Sekolah Islam Al Azhar Yogyakarta mencetak Generasi Emas yang Qur'ani.
Adaoun Program Unggulan lainnya yaitu Parenting Class, Sister School, Sekolah Adiwiyata, Pendidikan Adab, Puncak Kegiatan Tematik (sport day, field trip, cooking day, pentas seni, market day, painting day dan lainnya).
Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler selain tahfidz juga ada renang, memanah, berkuda, basket, futsal robotika, menari, seni baca alquran, vokal biola, melukis taekwondo, coding, pencak silat broadcasting, english club dan science club. (Chaidir)