SLEMAN – Suasana pagi di sekitar Kampus 1 Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) tampak berbeda. Deretan anak-anak berseragam rapi dengan sekop dan pacul kecil di tangan tampak antusias menggali tanah. Mereka adalah para Duta Lingkungan dari kelas 4 dan 5 SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta yang pagi ini melakukan penanaman pohon dalam rangka Green Wave Campaign untuk memperingati Hari Keanekaragaman Hayati, Jumat (23 Mei 2025).
Dalam kegiatan ini, dua jenis tanaman khas dan mulai langka di wilayah Yogyakarta — Gayam dan Tanjung — ditanam bersama-sama oleh siswa, guru, dan pengurus taman. Tak hanya sebagai simbol konservasi, kedua pohon ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga identitas lokal melalui pelestarian flora endemik.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan OISCA, organisasi lingkungan internasional yang berkantor pusat di Jepang dan dikenal aktif dalam kampanye pelestarian alam di berbagai belahan dunia.
Penanaman pohon ini bukan hanya sekadar rutinitas, tapi upaya membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya keanekaragaman hayati.
Dalam kegiatan, para Duta Lingkungan didampingi Bunda Finda Dwi Kurniawati MPd, Koordinator Adiwiyata SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta.
Gayam dan Tanjung dipilih bukan tanpa alasan. Selain memiliki nilai ekologis tinggi, pohon-pohon ini juga memuat nilai sejarah dan budaya masyarakat Yogyakarta. Namun keberadaan mereka kini mulai terpinggirkan oleh pembangunan dan kurangnya regenerasi pohon sejenis.
Bersama Pak Ilyas, pengurus taman sekolah yang sabar mendampingi anak-anak dalam proses penanaman, para siswa belajar langsung cara menanam yang benar, mulai dari menggali lubang, menata akar, hingga menutup kembali dengan tanah gembur.
Para murid terlihat senang bisa ikut menanam. Mereka berharap pohon yang aku tanam nanti tumbuh besar dan bisa jadi tempat berteduh.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang menumbuhkan kecintaan siswa terhadap alam sekaligus memperkuat karakter peduli lingkungan yang menjadi bagian dari visi besar Al Azhar Yogyakarta sebagai sekolah berbasis nilai-nilai Islam, pendidikan global, dan kepedulian terhadap bumi.
Di tengah perubahan iklim yang makin nyata, langkah kecil dari tangan-tangan mungil ini adalah benih harapan bagi masa depan yang lebih hijau.(Finda DK)