Guru SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari Dalami Konsep Pembelajaran Mendalam untuk Tingkatkan Kualitas Mengajar

WONOSARI – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman, Kepala Satuan Pendidikan SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari, Fathul Mujib MPdI, bersama tiga guru Huda Restu Pramudhita SPd, Siti Zubaidah Sya’bani SPd, dan Anis Safitri MPd mengikuti Pelatihan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pelatihan ini berlangsung dari Juli hingga Oktober 2025, dengan rangkaian kegiatan intensif berupa In-Service Training (IN) dan On the Job Training (OJT). IN 1 dilaksanakan pada 21–26 Juli 2025 di SMPN 1 Playen, disusul OJT 1 pada 21 Agustus, OJT 2 pada 18 September di SMPN 1 Purwosari, OJT 3 pada 9 Oktober di SMP Muhammadiyah 1 Wonosari, dan ditutup dengan IN 2 pada 21–24 Oktober 2025 di SMPN 1 Playen.

Program yang didanai melalui BOS Kinerja ini diampu oleh fasilitator profesional dari BBGTK DIY. Selama pelatihan, para guru tidak hanya menerima teori, tetapi juga aktif berdiskusi, mempresentasikan ide, melakukan refleksi, serta berbagi praktik baik antarsekolah. Melalui kegiatan OJT, mereka berkesempatan mengamati langsung praktik pembelajaran efektif di sekolah lain, memperluas wawasan, dan memperkaya inovasi dalam mengajar.

Menghidupkan 3 Pilar Deep Learning

Konsep pembelajaran mendalam, menurut Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, hanya dapat terwujud jika tiga elemen utamanya diterapkan dengan seimbang yaitu Meaningful Learning, Mindful Learning, dan Joyful Learning.

Meaningful Learning mengaitkan konsep baru dengan pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, menjadikan pembelajaran lebih relevan dan kontekstual. Mindful Learning mengajak siswa menyadari proses belajar yang mereka jalani, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif agar mereka bertanggung jawab terhadap pembelajarannya. Kemduian Joyful Learning menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan melalui aktivitas interaktif, permainan edukatif, dan kolaborasi positif.

Baca Juga  Siswi SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari Raih Juara Karya Ilmiah Lewat Inovasi E-Comic Anti-Bullying

Ketika ketiga elemen ini berpadu, siswa tidak sekadar mengejar nilai, tetapi tumbuh menjadi pembelajar sepanjang hayat yakni mandiri, adaptif, dan memiliki motivasi intrinsik.

Pelatihan ini memberikan banyak manfaat bagi para guru SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari. Mereka semakin menyadari bahwa guru adalah pembelajar sepanjang hayat yang harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman. Rasa ingin tahu, kreativitas, dan kemampuan reflektif menjadi kompetensi utama dalam mendesain pembelajaran yang bermakna, humanis, dan berkarakter.

Pelatihan ini juga menumbuhkan integritas, empati, dan keterampilan interpersonal di kalangan guru. Melalui forum berbagi praktik baik, setiap peserta memperoleh inspirasi baru yang dapat diterapkan untuk kemajuan sekolah masing-masing.

SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari sendiri telah menerapkan pendekatan inkuiri kolaboratif melalui program SLC (Students Led Conference), yang memfasilitasi kolaborasi antarguru lintas disiplin ilmu dalam merancang pembelajaran kontekstual dengan kehidupan sehari-hari. Inovasi ini bahkan menginspirasi guru-guru dari sekolah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa. (Anis Safitri)