Hafidh Asrom Berikan Apresiasi kepada Guru Penghafal Alquran 30 Juz

SLEMAN – Perubahan branding Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) yang mengarah pada pencapaian standar internasional membawa sejumlah penyesuaian di berbagai aspek, termasuk dalam bidang keagamaan dan akhlaq. Perubahan branding ini bukan sekadar pada tampilan luar atau citra sekolah, tetapi juga harus mencerminkan peningkatan kualitas pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam yang dipegang teguh oleh Al Azhar.

Sebagai sekolah berbasis Islam, pendidikan keagamaan dan akhlaq selalu menjadi inti dari kurikulum yang diajarkan. Dalam konteks branding baru ini, ada kebutuhan untuk memastikan bahwa penyesuaian tidak hanya berfokus pada aspek akademik atau keterampilan bahasa asing, tetapi juga pada penguatan pembelajaran agama dan pembentukan akhlaq siswa.

Terkait dengan hal ini Ketua Badan Pengelola dan Pengurus Harian (BPPH) Al Azhar Yogyakarta Drs HA Hafidh Asrom MM meminta kepada semua jajarannya untuk menjadi “guru” dengan pengertian harus memberi contoh kepada siapapun. “Semua harus menjadi guru termasuk cleaning service, petugas taman atau supir. Semua harus memberi contoh yang baik,” kata Hafidh Asrom saat membuka acara “Upgrading Kompetensi Alquran dan Ibadah Guru dan Karyawan”, di Auditorium Al Hafidh pada Jumat (30 Agustus 2024).

Dengan kata lain, perubahan branding Al Azhar Yogyakarta World Schools harus berjalan selaras dengan peneguhan identitas keislaman dan akhlaq yang telah menjadi ciri khas sekolah ini, sehingga menghasilkan generasi yang unggul baik secara akademis maupun spiritual.

Di Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), prinsip bahwa semua karyawan harus menjadi guru merupakan pendekatan yang menekankan pentingnya pendidikan karakter dan pembelajaran sepanjang hayat. 

Setiap karyawan menjadi contoh langsung bagi siswa. Cleaning service yang menjaga kebersihan dengan baik, petugas taman yang merawat tanaman dengan teliti, atau supir yang bertanggung jawab dan tepat waktu, semuanya menunjukkan nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, kerja keras, dan kepedulian lingkungan. Siswa yang melihat dan berinteraksi dengan mereka sehari-hari akan belajar dari tindakan nyata ini.

Baca Juga  Al Azhar Jogja Undang Pengurus Ypi Selenggarakan Pembinaan Dan Motivasi

Interaksi antara siswa dengan karyawan non-pengajar juga berperan penting dalam pendidikan nilai. Misalnya, petugas kebersihan yang bersikap ramah dan sopan kepada siswa, atau supir yang mengutamakan keselamatan di jalan, secara tidak langsung mengajarkan pentingnya etika dan perilaku yang baik. 

Dengan prinsip ini, AYWS berusaha menciptakan lingkungan pendidikan yang integratif, di mana setiap individu, tanpa memandang jabatan atau posisi, memiliki peran dalam mendidik siswa menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.

Dalam acara tersebut Hafidh Asrom mengapresiasi para guru yang memiliki hafalan Alquran sebanyak 30 juz. Para guru tersebut mendapat hadiah berupa uang secara langsung dari Hafidh Asrom.

Ia juga mengapresiasi Bidang Keagamaan BPPH Al Azhar Yogyakarta yang telah menyelenggarakan “Upgrading Kompetensi Alquran dan Ibadah Guru dan Karyawan”. (Chaidir)