Oleh: Hendy Kurniawan, M.Pd.
الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ.
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu wata’ala,
Alhamdulillah, puji syukur kita ucapkan kepada Allah Subhanahu wata’ala atas kelimpahan nikmatNya; Syukur dengan lisan untuk mengucapkan alhamdulillahi rabbil’alammin. Syukur selanjutnya adalah dengan hati untuk selalu yakin dan taat kepada Allah. Syukur yang selanjutnya adalah dengan perbuatan untuk selalu taqarrub ilallah. Semoga kita mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan akhirat.
Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena dengan ajaran yang ia bawa sebagai rasul, kita bisa mengerti apa yang harus kita tinggalkan (kejahiliyaan) dan apa yang senantiasa harus kita amalkan, sehingga kita sebagai manusia, terus berproses untuk menjadi Al-insan Al-kamil. Marilah pula kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.
Islam memerintahkan umatnya untuk selalu mengkonsumsi makanan yang baik dan halal. Perintah ini sangat jelas disebutkan dalam Alquran dan hadits. Diantara dalil hadits yang menyebutkan bahaya mengkonsumsi makanan haram . Misalnya hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berikut:
كُلُّ لَحْمٍ نَبَتَ مِنْ حَرَامٍ فَالنَّارُ اَوْلٰى بِهٖ
“Setiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram, maka api neraka lebih utama baginya (lebih layak membakarnya).” (HR At-Thabrani).
Hadits ini mengisyaratkan bahwa, makanan adalah sumber dari segala sumber bagaimana manusia bisa tumbuh dan berkembang. Maka jagalah makanan itu dari hal-hal yang tidak baik dan haram. Karena apabila kita mengkonsumsi makanan yang haram, maka bisa jadi penyebab lahirnya perbuatan yang mengarah pada siksa api neraka.
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu wata’ala,
Beberapa dampak buruk mengkonsumsi sesuatu yang haram diantaranya:
1. Tertolaknya Amal Ibadah
Orang yang mengonsumsi makanan haram amal ibadahnya tidak diterima oleh Allah Subhanahu wata’ala. Semua ibadahnya akan percuma. Sedekah yang ia keluarkan bernilai sia-sia. Shalatnya pun hanya tinggal gerakannya saja, tanpa ada pahalanya. Ketika Saad bin Abi Waqqash meminta nasihat kepada baginda Nabi supaya doa-doanya dikabulkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Wahai Saad, perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal), niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan, demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari. Dan, seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba maka neraka lebih layak untuknya.” (HR Thabrani).
2. Terabaikannya doa
Dampak buruk kedua dari memakan makanan haram adalah tidak dikabulkannya doa pelakunya oleh Allah Subhanahu wata’ala.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ ﴿ ٥١﴾
Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Mu’minun: 51).
Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS Al-Baqarah: 172). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama bepergian, rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR Muslim)
3. Terkikisnya iman
Dampak buruk ketiga dari memakan yang diperoleh dengan cara bathil adalah terkikisnya iman. Artinya, semakin sering seorang Muslim memakan makanan haram, baik haram zatnya maupun cara memperolehnya, akan semakin cepat pula imannya terkikis. Mengenai dampak buruk yang ketiga ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah peminum khamar, ketika ia meminum khamar, termasuk seorang mukmin.” (HR Bukhari dan Muslim).
Kemaksiatan dan dosa akan mengiringi langkah setiap orang yang tidak memiliki keimanan kepada Allah SWT. Muslim yang tidak memiliki keimanan, dia tidak termasuk golongan yang dimuliakan Allah Ta’ala.
4. Dicampakkan ke Neraka
Memakan makanan haram akan mengakibatkan pelakunya dicampakkan ke neraka yang penuh kehinaan dan penyiksaan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah:
“Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya.” (HR Tirmidzi).
Neraka adalah tempat terburuk yang diciptakan oleh Allah Ta’ala untuk membalas hamba-Nya yang ingkar dan lalai menjalankan perintah-Nya. Bahkan, makanan bagi para penghuninya pun terbuat dari makanan terburuk.
5. Mengeraskan Hati
Memakan makanan haram dapat mengeraskan hati pelakunya. Ketika hati sudah keras, tidak akan ada cahaya kebenaran yang terpancar darinya, walau hanya setitik. Hati yang keras akan jauh dari kebenaran Allah Ta’ala. Karena itu, apabila seseorang sulit menerima kebenaran bisa jadi yang bersangkutan adalah sering mengkonsumsi makanan atau minuman haram.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Oleh karena itu, setiap Muslim harus berhati-hati dan memperhatikan betul makanan serta minumannya. Mudah-mudahan kita akan mendapatkan petunjuk dari Allah Ta’ala.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ، اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ،
فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ،
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ أَنْتَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اللّهُمَّ أَمِتْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ وَالْإِيْمَانِ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ