WONOSARI – Rabu pagi yang cerah, 4 Juni 2025, menjadi momen penuh makna di Auditorium Al Hafidh, Kampus Al Azhar Wonosari. Dengan penuh rasa syukur,, SD Islam Al Azhar 59 Wonosari menggelar prosesi Akhirussanah murid kelas 6 angkatan III. Acara ini bukan sekadar perpisahan, tetapi juga perayaan atas pencapaian luar biasa para siswa yang telah menyelesaikan perjalanan enam tahun penuh pembelajaran, pembinaan karakter, dan pengembangan potensi diri.
Suasana auditorium tampak khidmat sekaligus mengharukan. Para tamu undangan, guru, orang tua, hingga murid yang akan dilepas duduk rapi menyimak rangkaian acara yang dikemas penuh makna. Hadir dalam kesempatan tersebut dua sosok penting dunia pendidikan Gunungkidul yakni Drs Sunata MPd (Kepala Korwil Biddik Kapanewon Wonosari), dan Dra Siti Marfuah MSi (Pengawas Kementerian Agama Gunungkidul) yang keduanya memberikan sambutan hangat serta apresiasi terhadap kualitas pendidikan di Al Azhar.
Prosesi kirab menjadi awal yang menggugah emosi. Barisan murid kelas 6 berjalan perlahan memasuki ruangan, mengenakan pakaian terbaik mereka. Diiringi lantunan musik yang menenangkan hati, setiap langkah mereka seolah merepresentasikan perjuangan panjang yang telah mereka tempuh. Rasa haru tak dapat terbendung dari beberapa guru dan orang tua yang turut mengenang momen-momen kebersamaan selama enam tahun terakhir.
Yang menjadikan Akhirussanah ini istimewa adalah filosofi penghargaan yang diberikan kepada setiap murid. Tidak ada satu pun anak yang pulang dengan tangan hampa. Setiap siswa memiliki keunikan dan keunggulan di bidangnya masing-masing—sebuah prinsip yang dijunjung tinggi oleh SD Islam Al Azhar 59 Wonosari. Penghargaan pun diberikan kepada murid-murid dengan prestasi terbaik dalam bidang keagamaan, akademik, seni, hingga olahraga.
Namun tidak berhenti di situ. Dalam suasana yang formal dan penuh kekaguman, para murid juga menunjukkan kemampuan public speaking mereka melalui tampilan naratif multilingual. Bahasa Jawa, Arab, Indonesia, dan Inggris mengalun silih berganti dari lisan anak-anak, membuktikan bahwa mereka telah ditempa menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga fasih dalam komunikasi global. Salah satu ciri khas yang membedakan Al Azhar adalah kefasihan murid-muridnya dalam metode Tamyiz, yang ditampilkan dengan percaya diri dan lancar.
Puncak dari acara penghargaan menjadi perhatian khusus saat nama-nama peraih nilai ASPD (Asesmen Standar Pendidikan Daerah) tertinggi diumumkan. Sorak tepuk tangan menggema ketika Syifa Zarifah Anindita, Safira Dea Leticia, dan Fellicia Belvina Fibi Wicaksono maju menerima piala dari Drs H Haryanto MPsi Psikolog (Wakabid SDM dan Legal BPPH Al Azhar Yogyakarta World Schools). Momen itu menjadi simbol kerja keras, ketekunan, serta dukungan penuh dari para guru dan orang tua.
Nama Syifa Zarifah Anindita bahkan kembali disebut untuk menerima penghargaan khusus sebagai Best Graduate 2025. Dengan senyum penuh bangga, ia berdiri di panggung utama, menerima plakat dan hadiah simbolis atas dedikasinya selama enam tahun bersekolah. Syifa adalah contoh murid yang tidak hanya berprestasi akademik, tapi juga aktif di berbagai kegiatan keagamaan dan sosial.
Di tengah senyum dan air mata perpisahan, satu hal menjadi jelas: SD Islam Al Azhar 59 Wonosari tidak hanya melepas lulusan, tetapi mengantarkan mereka menuju jenjang berikutnya dengan bekal keilmuan, keimanan, dan semangat membangun negeri. Sebuah kisah akhir yang manis, sekaligus permulaan dari perjalanan panjang yang menanti para generasi tangguh ini.
Kepala Satuan Pendidikan SD Islam Al Azhar 59 Wonosari, Danar Kusuma MPd menyampaikan pesan melalui pidatonya bahwa SD Islam Al Azhar 59 Wonosari resmi mengembalikan seluruh murid kelas 6 angkatan 2024/2025 kepada orang tua dengan segenap rasa syukur.
Drs H Bashori Muhammad MM, Wakabid Kesekretariatan BPPH Al Azhar Yogyakarta World Schools, menyampaikan tentang apresiasi untuk semua dedikasi yang telah dilakukan SD Islam Al Azhar 59 Wonosari yang berhasil meluluskan dan mengembalikan seluruh murid kelas 6 kepada orang tua bersama segenap prestasi yang membanggakan dengan segala keterbatasan dan kelebihannya. Di akhir kegiatan, perwakilan dari orang tua setiap murid ikut memberikan kejutan untuk anak-anak mereka sebagai bentuk apresiasi dan ungkapan rasa syukur. (Meyta)