Kolaborasi Jamiyyah dan Pura Pakualaman Hadirkan Festival Budaya yang Memikat di SDIA 31 dan 77 Yogyakarta

SLEMAN – Suara gamelan mengalun lembut di Kampus 1 Al Azhar Yogyakarta World Scholls (AYWS) pada Kamis (9/10/2025). Hari itu SD Islam Al Azhar 31 dan 77 Yogyakarta sedang menggelar Festival Budaya yang menghadirkan suasana yang sarat makna budaya. Di bawah langit cerah, derap langkah bregada  mengiringi kuda-kuda gagah yang melintasi keliling kampus dan jalan menuju Auditorium Al Hafidh. Anak-anak berseragam adat Jawa tampak berbaris rapi dan didampingi para guru menyambut kirab budaya, sebagian menatap takjub, sebagian lagi ikut bersorak riang.

Inilah suasana Festival Budaya Al Azhar 31 dan 77 Yogyakarta, sebuah kegiatan kolaboratif antara Jamiyyah SD Islam Al Azhar dan Pura Pakualaman, yang digelar dengan semangat untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur budaya kepada para siswa sejak dini. Acara ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan kebudayaan dapat berpadu indah dalam satu panggung yang sarat pesan moral dan identitas bangsa.

Kegiatan yang berlangsung meriah itu dikoordinatori sekaligus sebagai Penanggungjawab acara oleh Bunda Serenade Prabu Negoro yang akrab dipanggil Bunda Seren bersama tim Bunda-Bunda Jamiyyah, dengan dukungan penuh dari pihak sekolah. Pak Yulian Ilham MPd dan Bunda Finda Dwi Kurniawati MPd tampil memikat sebagai pembawa acara, membangun suasana hangat dan komunikatif sepanjang kegiatan.

Kirab Budaya Penuh Warna

Festival ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh siswa kelas 1 hingga 3. Prosesi kirab budaya dimulai dari halaman sekolah menuju auditorium diiringi bregada menampilkan nuansa tradisional khas Yogyakarta yang anggun dan berwibawa.

Acara diawali dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Muhammad Shodiqin SAg, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Bunda Jeny. Suasana khidmat berpadu dengan rasa bangga, seolah menegaskan semangat kebangsaan yang tetap kokoh di tengah keberagaman budaya.

Baca Juga  Market Day Kelas 3 SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta: Implementasi P5 yang Kreatif dan Edukatif

Setelah itu, sambutan disampaikan oleh Bunda Siti Mualimah SH, Ketua Jamiyyah SDIA 31 dan 77 Yogyakarta, yang menekankan pentingnya kegiatan seperti ini untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap budaya sendiri. Festival budaya bukan sekadar hiburan, tetapi cara menanamkan akar identitas bangsa kepada generasi penerus.

Sambutan berikutnya datang dari Kepala Satuan Pendidikan, Ardian Sinta Budiyono SPd, yang memberikan apresiasi kepada seluruh panitia dan kolaborator. Ia menyebut, kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara sekolah, orang tua, dan lembaga budaya dalam pendidikan karakter berbasis kearifan lokal.

Edukasi Budaya yang Inspiratif

Memasuki acara inti, suasana berubah menjadi lebih interaktif ketika Dr Sri Ratna Saktimulyana MHum, atau yang akrab disapa Bunda Sakti – bergelar Nyi Mas Tumenggung Sestrorukmi dari Pura Pakualaman – memaparkan nilai-nilai luhur budaya Jawa dengan cara yang ringan dan memikat. Ia mengajak anak-anak memahami makna unggah-ungguh, tata krama, dan filosofi hidup dalam budaya Jawa yang tetap relevan di masa modern.

Tak hanya itu, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) turut berkolaborasi dalam sesi edukatif dan hiburan, menampilkan tarian dan lagu dolanan anak yang disambut tepuk tangan meriah dari para siswa. Tawa riang dan ekspresi antusias mewarnai seluruh ruangan.

Acara sesi pertama ditutup dengan pembagian doorprize menarik dan hadiah istimewa berupa naik kuda dari auditorium menuju sekolah, sebuah pengalaman yang tak terlupakan bagi anak-anak.

Usai istirahat, giliran siswa kelas 4, 5, dan 6 yang mengikuti sesi kedua. Kirab budaya kembali digelar, menghadirkan semangat yang sama meriah. Acara dibuka dengan sambutan dari Bunda Suhartini MPd, Wakil Ketua Bidang Akademik  AYWS, yang mengapresiasi kolaborasi ini sebagai sarana memperkaya pengalaman belajar berbasis budaya.

Baca Juga  Taksa Virendra Akbar Raih Juara Spelling Bee JMMS Literacy Day

Bunda Sakti yang juga dosen Sastra Jawa UGM kembali menyampaikan materi kebudayaan dengan gaya yang hangat dan interaktif. Para mahasiswa UGM turut memberikan penguatan tentang nilai-nilai gotong royong dan semangat belajar dari budaya Nusantara. Seperti pada sesi pertama, kegiatan ditutup dengan pembagian doorprize serta kesempatan bagi beberapa siswa untuk merasakan naik kuda—sebuah simbol keberanian dan semangat menjelajah dunia pengetahuan.

Festival Budaya di AYWS ini bukan hanya sebuah perayaan budaya, tetapi juga bentuk pendidikan karakter yang hidup. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak untuk mengenal akar tradisi, menghargai perbedaan, serta belajar tentang etika dan kesopanan yang menjadi warisan luhur bangsa.

Kegiatan kolaboratif antara Jamiyyah SD Islam Al Azhar 31 dan 77 Yogyakarta dan Pura Pakualaman ini juga menegaskan bahwa pendidikan sejati tidak hanya mengasah kecerdasan, tetapi juga menumbuhkan kepekaan budaya dan kemanusiaan. Semangat yang tertanam di hati anak-anak itu terus hidup—semangat untuk mencintai budaya, menghormati leluhur, dan melangkah dengan bangga sebagai anak bangsa. (Chaidir)