SLEMAN – Pembelajaran fisika yang kerap dianggap rumit dan abstrak berhasil dihadirkan secara lebih hidup dan menyenangkan oleh dua guru SMP Islam Al Azhar 66 Bantul. Melalui sentuhan kreativitas dan penguasaan teknologi, Asi Saputra Nur Rukhiyat, M.Pd. dan Ima Luciany Milansari, M.Pd. mengembangkan media pembelajaran inovatif berbasis presentasi interaktif yang memadukan sains dengan teknologi modern.
Karya mereka bukan sekadar tampilan PowerPoint biasa. Media pembelajaran ini dirancang sebagai ruang belajar digital yang interaktif, menggabungkan Augmented Reality (AR), video pembelajaran, hingga laboratorium virtual PhET. Perpaduan tersebut membuat konsep-konsep fisika, khususnya pada materi kelistrikan, dapat divisualisasikan secara nyata dan mudah dipahami oleh siswa.
Keistimewaan media ini terletak pada kemampuannya menjembatani teori dan praktik. Siswa tidak hanya membaca atau mendengar penjelasan, tetapi diajak mengeksplorasi langsung konsep rangkaian listrik seri dan paralel, arus listrik, sumber dan daya listrik, hingga medan listrik melalui simulasi dan visual interaktif. Pembelajaran pun terasa lebih imersif dan kontekstual dengan kehidupan sehari-hari.
Setiap materi disusun secara sistematis dan berlapis. Diawali dengan penguatan nilai imtaq, dilanjutkan pemaparan konsep, contoh penerapan nyata, hingga aktivitas interaktif yang mendorong siswa berpikir kritis dan aktif bertanya. Pendekatan ini menjadikan pembelajaran tidak hanya menekankan pemahaman kognitif, tetapi juga pembentukan karakter dan literasi digital.
Untuk memperkuat proses belajar, media pembelajaran tersebut dilengkapi mini kuis, refleksi pembelajaran, kolom umpan balik, serta modul pendukung. Fitur-fitur ini memungkinkan guru melakukan asesmen formatif secara lebih efektif sekaligus memberi ruang bagi siswa untuk menilai dan memahami proses belajarnya sendiri.
Inovasi kreatif ini mengantarkan Adi Saputra Nur Rukhiyat MPd dan Ima Luciany Milansari MPd menjadi finalis Lomba Inovasi Media Pembelajaran yang diselenggarakan Bidang Akademik Al Azhar Yogyakarta World Schools dalam rangka Hari Guru 2025. Prestasi tersebut menjadi bukti bahwa kreativitas guru mampu melahirkan pembelajaran yang relevan dengan tantangan zaman.
Kepala SMP Islam Al Azhar 66 Bantul, Indra Juharni MPd memberikan apresiasi tinggi atas karya inovatif tersebut. Ia menegaskan bahwa kreativitas guru merupakan kunci dalam menghadirkan layanan pendidikan yang bermutu dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Ia juga mendorong seluruh pendidik untuk terus saling menginspirasi dan membangun budaya inovasi di lingkungan sekolah.
Melalui karya ini, SMP Islam Al Azhar 66 Bantul menegaskan komitmennya menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga bermakna, menyenangkan, dan selaras dengan kebutuhan peserta didik di era digital. (Argo)







