JEPANG – Pada hari Jumat, 8 November 2024, siswa-siswi dari SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta menginjakkan kaki di salah satu universitas terbaik di Jepang, University of Tsukuba, yang terletak di Tennodai, Tsukuba, Ibaraki. Dalam perjalanan ini, mereka bukan hanya sekadar pelancong, tetapi juga sebagai pelajar yang siap menyerap ilmu, inspirasi, dan pengalaman berharga dari negeri yang dikenal dengan kemajuan teknologi dan disiplin pendidikannya.
Setibanya di sana, para siswa disambut oleh Dr Nomura Nakao, seorang dosen terkemuka di University of Tsukuba. Dr Nomura dengan hangat menjelaskan berbagai program studi, fakultas, dan program unggulan yang tersedia di universitas tersebut. Tidak hanya membahas kurikulum dan fasilitas akademik, Dr Nomura juga berbagi langkah-langkah penting untuk memperoleh beasiswa dan dukungan finansial dari pemerintah maupun sektor swasta, sesuatu yang bisa menjadi pendorong bagi para siswa untuk mewujudkan impian belajar di luar negeri.
Dalam sesi tersebut, Dr Nomura turut memaparkan tentang infrastruktur Kota Tsukuba, khususnya fasilitas penelitian yang tersedia di kampus. Ia juga menjelaskan kerjasama yang sudah terjalin antara University of Tsukuba dengan beberapa universitas ternama di Indonesia, seperti UI, ITB, IPB, UGM, dan Universitas Udayana. Kerjasama ini menjadi jembatan untuk mempererat hubungan akademis antara kedua negara dan membuka peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di Jepang.
Sebagai bagian dari kegiatan, para siswa diajak berdiskusi langsung dengan tiga mahasiswa Tsukuba—dua dari Indonesia dan satu dari Thailand. Diskusi ini memberikan gambaran nyata tentang perjuangan yang harus dilalui untuk bisa diterima di universitas ini, mulai dari persiapan ujian masuk, perjuangan mendapatkan beasiswa, hingga kehidupan sehari-hari sebagai mahasiswa internasional. Dalam sesi ini, murid-murid bertanya dengan antusias, terutama mengenai tips dan trik untuk masuk ke University of Tsukuba serta informasi tentang beasiswa yang tersedia bagi mahasiswa Indonesia di Jepang. Mereka seolah menapak jalan baru dengan penuh semangat, sesuai pepatah Jawa, “Jer basuki mawa bea,” yang berarti kesuksesan memerlukan pengorbanan.
Selanjutnya, rombongan dibagi menjadi dua kelompok untuk menjelajahi berbagai fasilitas riset unggulan di University of Tsukuba. Kelompok pertama mengunjungi Empowerment Studio, tempat mereka diajak belajar tentang kota Hokkaido melalui simulasi 3D. Dengan menggunakan kacamata VR, para siswa bisa merasakan suasana kota tersebut dan mencoba menjalankan prototipe robot raksasa yang dirancang untuk membantu memudahkan kehidupan manusia. Pengalaman ini seolah membawa mereka pada pepatah Jepang, “Isogaba maware” atau “Jika terburu-buru, beloklah,” yang mengajarkan untuk tidak tergesa-gesa dan tetap fokus saat mempelajari hal-hal baru.
Kelompok berikutnya mengunjungi Center of Computational Science, pusat superkomputer yang diakui di Jepang. Di sini, mereka diperkenalkan dengan superkomputer yang digunakan untuk berbagai riset medis, termasuk membantu pengobatan kanker. Para siswa juga diperkenalkan dengan dua superkomputer baru, Cygnus dan Pegasus. Mereka berkesempatan melihat langsung ruang kerja superkomputer Cygnus, yang beroperasi dengan suara keras karena kinerja perangkat yang begitu tinggi.
Kunjungan ini menjadi pengalaman berharga bagi para siswa SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta. Mereka pulang membawa banyak ilmu, mulai dari cara masuk ke universitas internasional, mendapatkan beasiswa, hingga mengenal fasilitas berteknologi tinggi. Pengalaman ini mengajarkan mereka bahwa cita-cita tinggi harus disertai dengan tekad dan usaha yang besar, seperti pepatah Jawa yang berbunyi, “Urip iku urup” atau “Hidup itu menyala.” Artinya, hidup harus memberi cahaya dan manfaat bagi sesama, sebuah nilai yang relevan dalam dunia pendidikan.
Dalam setiap langkah mereka selama kunjungan ini, para siswa menemukan inspirasi yang menyalakan asa dan membangun tekad mereka untuk berjuang meraih mimpi di dunia pendidikan internasional. Semoga perjalanan ini menjadi awal yang baik bagi mereka, membuka cakrawala baru, dan menginspirasi generasi muda untuk terus berupaya dalam mewujudkan cita-cita mereka. (Fajar Arif Herjayanto)