KYM dan Pramuka DIY Kolaborasi Tingkatkan Literasi Sastra

WONOSARI –  Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Komunitas Yuk Menulis (KYM) sukses menggelar Workshop Menulis Puisi pada Sabtu, 10 Mei 2025. Bertempat di lantai 3 Gedung Dinas Pendidikan Gunungkidul, kegiatan ini diikuti oleh 125 peserta dari berbagai Kwartir Ranting se-Kabupaten Gunungkidul. Salah satu peserta yang hadir adalah Kak Dyah Widiastuti dari Pangkalan SD Islam Al Azhar 59 Wonosari.

Dengan mengusung semangat literasi dalam gerakan Pramuka, workshop ini bukan sekadar pelatihan menulis, tetapi juga ruang berekspresi dan berkreasi para anggota dewasa Pramuka. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kak Sunata, SPd MMPd yang menyampaikan harapannya agar pelatihan menulis seperti ini bisa menjadi agenda rutin. Ini adalah wadah penting untuk pengembangan potensi Pramuka dewasa, khususnya dalam menulis puisi bertema kepramukaan..

Sebelum pembukaan resmi, Kak drh Sri Budoyo dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY memberikan sambutan pembuka yang penuh semangat. Ia menekankan pentingnya literasi sebagai modal dasar bagi Pramuka dewasa untuk menebarkan nilai-nilai kepramukaan kepada generasi muda. Kemampuan menulis adalah alat untuk menanamkan nilai dan semangat Pramuka yang tak lekang oleh waktu.

Dua pemateri utama dalam workshop ini adalah Kak Lukas Sumanasa dan Kak Sutanto. Kak Lukas membuka sesi dengan pengenalan tentang puisi dan bentuk klasik soneta. Ia membedah struktur puisi, unsur-unsur penting dalam penciptaannya, serta memberikan contoh yang menggugah imajinasi peserta. Sementara itu, Kak Sutanto menyampaikan materi teknik menulis puisi bertema kepramukaan. Ia memantik peserta untuk menggali pengalaman pribadi mereka dalam kegiatan Pramuka dan mengubahnya menjadi karya sastra yang bermakna.

Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang sesi. Setiap bait yang mereka tulis menjadi jendela kecil yang mengintipkan semangat, perjuangan, dan nilai kepramukaan yang mereka alami. Di akhir kegiatan, para peserta diharapkan mampu menelurkan karya puisi yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga kaya akan nilai dan makna kepramukaan.

Baca Juga  SDIA 59 Wonosari dan Ponpes Al Azhar Gelar Pesantren Akhlak Mulia

Sebagai penutup yang manis, panitia memberikan apresiasi berupa buku kepada peserta yang datang dari lokasi terjauh dan menunjukkan partisipasi aktif selama workshop. Apresiasi ini menjadi simbol bahwa semangat belajar dan berkarya dalam Pramuka tidak mengenal batas jarak.

Workshop ini bukan hanya tentang menulis puisi—ia adalah bentuk nyata bahwa Pramuka juga bisa merangkai kata, menulis cerita, dan mengabadikan semangatnya dalam bait-bait indah yang menginspirasi. (Dyah Widiastuti)