SLEMAN – Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar Yogyakarta berencana mengembangkan penyaluran Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) secara produktif, baik dalam bidang usaha maupun pendidikan. Penyaluran ZIS produktif ini bertujuan untuk memberikan dampak jangka panjang bagi penerima (mustahiq), sehingga tidak hanya sekadar membantu kebutuhan sesaat, tetapi juga memberdayakan mereka agar mandiri secara ekonomi maupun pendidikan.
Contoh di bidang usaha, ZIS disalurkan (tasyaruf) sebagai modal usaha kecil atau pelatihan keterampilan, sementara di bidang pendidikan ZIS mendukung bimbingan belajar bagi siswa kurang mampu atau peningkatan fasilitas pendidikan.
“Kami sudah merencanakan program ini. Tahap awal dalam waktu dekat akan membuka kantor layanan di Kampus Al Azhar Bantul dan Wonosari. Selanjutnya mematangkan koordinasi dengan unit dan petugas di kantor layanan, kemudian melaksanakan program,” ujar Kepala LAZ Al Azhar Yogyakarta, Mohlas Madani ditemui di kantornya, Senin (9/9/2024).
Dikatakan, ZIS yang disalurkan di bidang pendidikan oleh LAZ Al Azhar Yogyakarta yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan program bimbingan belajar bagi warga binaan bertujuan untuk memberikan akses pendidikan tambahan bagi mereka yang kurang beruntung. Dengan adanya bimbingan belajar, diharapkan para warga binaan Al Azhar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga memiliki peluang lebih baik untuk menjalani kehidupan yang lebih produktif setelah menyelesaikan masa binaan mereka.
“Program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan yang dilakukan melalui ZIS agar dapat memberikan dampak jangka panjang dalam meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujarnya.
Warga binaan yang dimaksud adalah masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah-sekolah Al Azhar, yang menjadi fokus pemberdayaan melalui program-program sosial seperti bimbingan belajar. LAZ Al Azhar Yogyakarta menggunakan dana ZIS untuk mendukung kegiatan pendidikan bagi warga sekitar, sehingga mereka bisa mendapatkan manfaat pendidikan tambahan yang tidak bisa mereka akses sebelumnya.
“Program bimbingan belajar ini dirancang untuk membantu meningkatkan kemampuan akademik mereka, dengan harapan dapat membuka peluang lebih baik bagi masa depan mereka serta menciptakan hubungan harmonis antara sekolah Al Azhar dan masyarakat sekitar,” kata Mohlas.
Dana yang digunakan untuk program bimbingan belajar bagi warga binaan yang tinggal di sekitar sekolah-sekolah Al Azhar berasal dari hasil ZIS yang dikumpulkan dari para murid, orang tua, serta dana sosial yang dikelola oleh LAZ Al Azhar Yogyakarta. Partisipasi para murid dan orang tua dalam menyumbangkan ZIS memberikan kontribusi penting dalam menjalankan program-program sosial ini. Dana tersebut dimanfaatkan untuk mendukung pendidikan warga sekitar, memastikan bahwa mereka mendapatkan akses yang lebih baik ke bimbingan belajar dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pendidikan.
Menurut Mohlas, hasil zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) yang dikumpulkan oleh unit sekolah Al Azhar dapat disalurkan untuk mendukung warga binaan dari unit sekolah Al Azhar lainnya. Misalnya, ZIS yang dikumpulkan dari unit sekolah di Sleman dapat dialokasikan untuk membantu warga binaan di unit Bantul atau Wonosari.
“Pola penyaluran ini memungkinkan solidaritas antar-unit sekolah Al Azhar untuk lebih luas menjangkau masyarakat di berbagai wilayah,” ujarnya.
Dengan cara ini, lanjut Mohlas, dana ZIS dapat lebih efektif digunakan untuk program-program pendidikan, sosial, dan pemberdayaan yang memberi manfaat di lingkungan sekitar berbagai unit sekolah Al Azhar, sekaligus memperkuat ikatan antara komunitas sekolah dan masyarakat yang lebih luas. (Chaidir)