SLEMAN – Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kelas 2 SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta dengan tema “Transportasi Publik Asik” mencapai puncaknya melalui pembelajaran bersama ahli di bidang keamanan dan ketertiban lalu lintas, yaitu Polresta Sleman. Bertempat di Auditorium Al Hafidh, acara yang berlangsung pada Jumat (13/12/2024) dari pukul 08.00 hingga 10.00 WIB ini dihadiri oleh 131 murid kelas 2.
Tema “Transportasi Publik Asik” yang telah dilaksanakan selama satu semester ini mengintegrasikan pembelajaran di dalam dan luar kelas. Acara puncak “Belajar Etika Berlalu-lintas” bertujuan menanamkan nilai-nilai etika berlalu-lintas kepada murid sejak dini.
Hadir sebagai pembicara utama, Bripka Hana Hermawan dari Polresta Sleman menyampaikan materi tentang etika berlalu-lintas, meliputi tata cara berlalu-lintas yang aman bagi pejalan kaki, pengguna motor, mobil, hingga sepeda listrik. Selain itu, beliau juga menjelaskan pentingnya menggunakan helm dan sabuk pengaman, cara menyeberang jalan yang benar, serta makna simbol-simbol pada lampu lalu lintas.
Melalui pendekatan fun learning, para polisi menyampaikan materi dengan cara yang sederhana, mudah dipahami, dan menyenangkan. Murid diajak belajar sambil bermain, menjawab kuis, dan bergerak bersama, yang memberikan pengalaman bermakna sekaligus menyenangkan. Kehadiran badut polisi juga menambah keceriaan dan membuat suasana belajar semakin hidup.
Guru kelas 2, Firda Mustikawati, S.Pd., menyampaikan, “Kegiatan belajar etika berlalu-lintas ini menjadi pengalaman berharga bagi murid-murid kami. Selain menanamkan sopan santun dan tanggung jawab dalam berlalu-lintas, kegiatan ini juga membantu mereka memahami pentingnya menjaga keselamatan diri dan lingkungan. Dengan pendekatan bermain sambil belajar, antusiasme anak-anak sangat terlihat.”
Menurut Aka dan Rafa, dua murid kelas 2 SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta, kegiatan ini sangat seru. “Kami belajar sambil main, tebak kuis, dan menyanyi bersama badut polisi. Sangat menyenangkan!” kata mereka dengan penuh semangat.
Diharapkan, melalui pengenalan etika berlalu-lintas ini, murid-murid dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini tidak hanya membentuk kebiasaan baik, tetapi juga mendidik murid menjadi generasi yang sopan santun, bertanggung jawab, dan mampu memberikan dampak positif di mana pun mereka berada. (Dian)