SLEMAN – Kajian Dakwah SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta yang digelar di Auditorium Kampus Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), Rabu (27/8/2025), menghadirkan tausiyah penuh makna dari Ustadzah Ummi Pipik Dian Irawati. Di hadapan jamaah, ia menekankan pesan penting bagi para orang tua: “Meski gagal menjadi suami istri, jangan gagal menjadi orang tua.”
Menurut Ummi Pipik, perceraian sering kali membuat anak menjadi korban. Ia menegaskan, apa pun yang terjadi, anak harus tetap dijaga, diberi kasih sayang, dan tidak boleh dibiarkan hatinya terluka berkepanjangan. “Orang tua, walaupun sudah cerai, jangan saling membuka aib masing-masing apalagi di hadapan anak. Berikan pengertian bahwa dirinya tetap memiliki orangtua yang utuh dan tetap dijaga dengan baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya mendamaikan hati orang tua agar anak merasakan ketenangan. “Anak akan mencontoh perilaku orang tuanya. Jika orang tua damai, anak pun tumbuh dengan hati yang damai,” ujarnya.
Pesan tersebut disampaikan dalam rangkaian kajian bertema “Mendidik Generasi Z dengan Hati”. Ketua Jamiyyah SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta, Nurma Nurmiyati, menyebutkan bahwa Jamiyyah merupakan wadah silaturahmi antara orang tua, guru, dan sekolah. “Tujuan kami sederhana, yaitu mendukung program-program sekolah,” ungkapnya.
Nurma menilai tema kajian sangat relevan di era digital yang penuh tantangan. Generasi Z, kata dia, perlu dididik dengan pendekatan hati, kelembutan, dan keteladanan. “Harapannya, anak-anak menjadi generasi berprestasi, berjiwa Islami, dan bermanfaat bagi umat,” tambahnya.
Ia juga mengutip pesan Jalaluddin Rumi: “Didiklah anak-anak dengan cinta, sebab cinta adalah bahasa pertama yang dimengerti jiwa manusia.” Menurutnya, pendidikan bukan sekadar pengetahuan, melainkan juga menumbuhkan cinta yang tulus kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dalam tausiyahnya, Ummi Pipik juga mengingatkan bahwa iman manusia bersifat naik turun. “Ibarat baterai handphone, ketika lemah harus dicas. Kegiatan pengajian seperti ini adalah charger atau powerbank iman,” tuturnya.
Ia mengajak jamaah untuk senantiasa membaca, memahami, dan mengamalkan Alquran sebagai pedoman hidup. “Aturan manusia saja kita ikuti, apalagi aturan Allah. Alquran adalah mukjizat yang memberi keselamatan dunia dan akhirat,” ujarnya.
Menurutnya, Alquran adalah obat bagi hati yang sedang gelisah. Dengan berdoa dan kembali kepada Alquran serta hadis, manusia akan mendapatkan solusi dari segala kecemasan.
Selain itu, ia menekankan pentingnya membekali anak-anak dengan tauhid yang kuat. “Anak adalah titipan Allah. Orang tua akan dimintai pertanggungjawaban sejauh mana menjaga dan merawat titipan itu,” jelasnya.
Nurma Nurmiyati mengatakan kajian dakwah ini diharapkan bukan hanya menjadi sarana menambah ilmu, tetapi juga memperluas ukhuwah serta menghadirkan manfaat bagi jamaah. Dengan tema besar “Mendidik Generasi Z dengan Hati” dan pesan khusus tentang peran orang tua, acara ini menjadi pengingat bahwa mendidik anak tidak hanya tentang transfer pengetahuan, melainkan juga tentang menghadirkan cinta, kedamaian, dan keteladanan dalam keluarga. (Chaidir)