SLEMAN – Keceriaan perkemahan berpadu dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dalam kegiatan Qur’anic FunCamp (FuCamp) Kelas 3 Ibnu Fadlan SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta Angkatan 2025/2026. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 12–14 Desember 2025, di Asram Edupark ini menjadi ruang pembelajaran bermakna bagi peserta didik untuk selalu dekat dengan Al-Qur’an, di mana pun dan kapan pun.
Mengusung tema “Tenda Berdiri, Qur’an di Hati dan Keseruan Tiada Henti”, Qur’anic FunCamp dirancang sebagai media pembinaan karakter Islami melalui pendekatan yang menyenangkan, edukatif, dan sarat kebersamaan. Sejak awal hingga akhir kegiatan, anak-anak diajak menjalani pengalaman berkemah yang tidak hanya seru, tetapi juga menguatkan spiritualitas, kemandirian, serta kerja sama antarteman.
Kegiatan dibuka secara khidmat oleh Dr. Yogi Elia Ginanjar, Lc., M.A., selaku Wakil Kepala Bidang Keagamaan. Dalam pembukaannya, ia menegaskan bahwa Qur’anic FunCamp menjadi wahana untuk melatih kekompakan, sportivitas, dan kreativitas peserta, sekaligus menanamkan kecintaan kepada Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sejak usia dini.
Pada hari pertama, suasana malam diisi dengan halaqoh dan murojaah bersama setelah sholat Magrib. Kegiatan berlanjut usai sholat Isya dengan sesi motivasi yang disampaikan Kak Aji Syafa. Dalam suasana yang penuh kehangatan, anak-anak diajak merenungi peran dan pengorbanan orang tua, hingga momen tersebut ditutup dengan tangis haru para peserta.
Halaqoh menjadi ruh utama dalam Qur’anic FunCamp ini. Kegiatan yang dilaksanakan setiap ba’da sholat wajib tersebut menghadirkan suasana belajar Al-Qur’an yang tenang dan menyenangkan. Melalui tilawah, murojaah, serta penyampaian materi keislaman yang sesuai usia, peserta dibimbing untuk lebih mencintai Al-Qur’an sekaligus menguatkan akhlak mulia dalam keseharian.
Selain membiasakan sholat wajib berjamaah, peserta juga dilatih untuk melaksanakan sholat tahajud dan sholat qobliyah Subuh. Pembiasaan ini bertujuan meneladani sunnah Rasulullah SAW sekaligus menumbuhkan kedisiplinan dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah.
Keseruan FuCamp mencapai puncaknya pada Pentas Seni (Pensi). Acara ini menjadi momen yang paling dinanti, baik oleh peserta maupun wali murid yang menyaksikan melalui siaran streaming. Pentas seni menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak untuk menampilkan bakat, kreativitas, dan keberanian tampil di depan umum. Pensi pun meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh pihak, menjadi bukti bahwa belajar bersama Al-Qur’an dapat berjalan seiring dengan keceriaan dan keberkahan.
Pada hari terakhir, kegiatan ditutup dengan Lab Alam dan Bakti Sosial (Baksos). Peserta diajak mengenal alam sekitar Asram Edupark melalui berbagai aktivitas luar ruang seperti bercocok tanam, berternak, melukis, hingga memasak. Sementara itu, kegiatan baksos mengajarkan nilai kepedulian sosial dengan membiasakan anak-anak berbagi kepada masyarakat sekitar. Aktivitas ini sekaligus melatih kepekaan lingkungan dan keterampilan hidup (hard skill) peserta.
Secara keseluruhan, Qur’anic FunCamp Kelas 3 Ibnu Fadlan berjalan lancar dan sarat nilai Islami. Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal spiritual, pengalaman berharga, serta kenangan indah bagi para peserta, sekaligus langkah awal dalam membentuk generasi Qur’ani yang berakhlak mulia, mandiri, dan berwawasan luas. (Miladina)
