WONOSARI – Proyek Penguatan Profil Murid Al Azhar (P3MA) adalah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan profil akademik, kepribadian, dan keterampilan siswa.
Melalui program ini, siswa diberikan pembinaan dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan akademik, karakter, dan keterampilan, untuk membantu mereka mencapai potensi maksimal dan menjadi individu yang berkontribusi positif dalam masyarakat.
Program ini mencakup berbagai kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan, dan pengembangan diri yang dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman belajar siswa.
Kegiatan P3MA di KB-TK IA 55 Wonosari, Rabu 7 Maret 2004, menjadi bagian dari penyelarasan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Kurikulum Merdeka. Keduanya memiliki tujuan yang sejalan, yaitu untuk meningkatkan profil siswa dalam hal akademik, karakter, dan keterampilan. Oleh karena itu, kegiatan P3MA dirancang untuk melengkapi inisiatif P5 dalam meningkatkan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Pancasila, serta mengembangkan kompetensi-kompetensi lainnya yang diintegrasikan dalam Kurikulum Merdeka.
Adapun tujuan kegiatan untuk memupuk kemandirian siswa, gotong royong, bernalar kritis, dan kreativitas. Membentuk individu yang memiliki kualitas kepribadian yang kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Memupuk kemandirian membantu mereka menjadi individu yang mandiri secara emosional, sosial, dan akademis.
Sedangkan gotong royong mengajarkan nilai-nilai kerjasama, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama, sementara bernalar kritis membantu mereka mengembangkan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memahami informasi dengan lebih baik.
Selain itu, kreativitas membuka peluang untuk menghasilkan solusi inovatif terhadap masalah dan memunculkan ide-ide baru yang dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan demikian, memupuk kemandirian, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatifitas pada siswa merupakan investasi penting dalam pembentukan generasi yang tangguh dan berkualitas.
SAIDAH
Adapun tema kegiatan kali ini yaitu “SAIDAH” (Sampah Itu Indah) merupakan pendekatan yang sangat kreatif dan menginspirasi untuk menyadarkan siswa tentang pentingnya memandang sampah dari sudut pandang yang positif dan berpotensi. Dalam kegiatan dengan tema ini, siswa diajak untuk melihat sampah sebagai bahan mentah untuk karya seni dan produk yang memiliki nilai estetika serta kegunaan.
Melalui tema ini, siswa tidak hanya belajar tentang praktik daur ulang dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, tetapi juga diajak untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam menghasilkan karya-karya yang unik dan bermanfaat dari barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi. Hal ini membantu mereka untuk melihat peluang dalam tantangan, serta membantu membangun kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Dengan memilih tema “SAIDAH”, kegiatan tersebut juga dapat menjadi platform untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Selain itu menciptakan rasa bangga terhadap karyanya juga merupakan tujuan penting dalam pendidikan. Ini memberikan motivasi dan pengakuan atas usaha serta pencapaian individu, yang pada gilirannya dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi untuk terus berkembang.
Mengajar Kewirausahaan.
Mengajarkan kewirausahaan kepada siswa merupakan langkah penting dalam memberikan bekal bagi mereka untuk menjadi mandiri dan berinovasi di masa depan. Melalui pembelajaran kewirausahaan, siswa diajarkan untuk mengembangkan keterampilan seperti pemecahan masalah, manajemen waktu, pengambilan risiko yang terukur, serta kreativitas dalam mengidentifikasi peluang bisnis. Mereka juga belajar tentang aspek-aspek praktis dalam menjalankan usaha, seperti perencanaan bisnis, pemasaran, manajemen keuangan, dan kepemimpinan.
Kegiatan yang melibatkan siswa dalam membuat karya dari barang-barang bekas dan didaur ulang menjadi barang yang bernilai merupakan contoh nyata dari pembelajaran kewirausahaan yang kreatif dan berkelanjutan. Dalam proses ini, siswa diajak untuk menggunakan imajinasi dan keterampilan mereka untuk mengubah barang-barang bekas menjadi produk baru yang memiliki nilai jual.
Melalui kegiatan ini, siswa belajar untuk memahami pentingnya pengelolaan limbah dan praktik ramah lingkungan, serta untuk menghargai kreativitas dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Mereka juga dapat mengembangkan keterampilan desain, produksi, pemasaran, dan manajemen yang diperlukan dalam menjalankan usaha.
Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial siswa, karena mereka belajar untuk memperhatikan dampak dari konsumsi dan produksi barang-barang baru. Dengan demikian, kegiatan membuat karya dari barang bekas yang didaur ulang tidak hanya mengajarkan keterampilan kewirausahaan, tetapi juga mendorong sikap peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.
1 Produk Rp 5000
Wali murid yang diundang membawa uang Rp 5000 untuk membeli hasil karya siswa. Satu produk dihargai Rp 5000, kemudian uang hasil penjualan dimasukkan ke dalam tabungan siswa yang salah satu tujuannya adalah untuk mengedukasi siswa bahwa produk yang dibuatnya dapat menghasilkan uang.
Ini adalah pendekatan yang sangat baik untuk mengajarkan siswa tentang nilai dari produk yang mereka hasilkan, serta pentingnya keterampilan kewirausahaan dan manajemen keuangan. Dengan cara ini, siswa akan melihat langsung hasil dari kreativitas dan kerja keras mereka, dan juga belajar tentang konsep dasar seperti pendapatan, pengeluaran, dan tabungan.
Dengan menanamkan kesadaran tentang nilai uang dan manfaat dari tabungan, siswa belajar menghargai upaya mereka sendiri, serta memahami bahwa setiap produk yang mereka hasilkan memiliki nilai ekonomi yang dapat menghasilkan pendapatan. Selain itu, memasukkan uang hasil penjualan ke dalam tabungan siswa juga membantu mereka untuk memahami pentingnya menyimpan uang untuk kebutuhan masa depan.
Selain mengedukasi siswa tentang kewirausahaan dan manajemen keuangan, pendekatan ini juga dapat memotivasi mereka untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan produk-produk baru yang bernilai. (Tri Wahyuni)