SLEMAN – Di tengah suasana bulan kemerdekaan yang penuh gegap gempita, SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta menghadirkan konsep perayaan yang berbeda. Tidak hanya menandai delapan dekade kemerdekaan Indonesia, sekolah ini juga mengaitkannya dengan momentum tahun baru Islam 1447 Hijriah.
Perpaduan dua peringatan ini bukan sekadar kebetulan kalender, melainkan wujud gagasan bahwa kemerdekaan sejati hanya akan bermakna apabila diiringi dengan “hijrah” menuju pribadi yang lebih baik.
Kepala Satuan Pendidikan, Fajar Arif Herhayanto, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah ruang untuk memupuk jiwa nasionalisme sekaligus menanamkan nilai-nilai keislaman yang kokoh pada peserta didik.
Perayaan yang digelar pada Rabu, 13 Agustus 2025 ini diusung dengan tema Agenda Spesial: Peringatan HUT RI Ke-80 & Semarak Muharram 1447 H. Seluruh rangkaian kegiatan dirancang sebagai ajang belajar, berkompetisi, berkreasi, sekaligus membangun akhlak mulia.
Siswa diajak meneladani keberanian dan pengorbanan para pahlawan bangsa, sambil menghidupkan spirit hijrah Rasulullah SAW yang membawa peradaban Islam menuju puncak kejayaan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi dan membentuk karakter.
Rangkaian lomba yang disiapkan dibagi menjadi dua kategori besar yakni lomba keagamaan dan lomba kebangsaan. Lomba keagamaan dalam semarak Muharram meliputi MTQ dan MTTQ yang menumbuhkan seni baca dan adab membaca Al-Qur’an, MHQ untuk mengasah hafalan juz 30, lomba adzan yang melatih kekhusyukan dan keindahan lantunan, serta pidato PAI yang menumbuhkan keberanian dan keterampilan retorika.
Selain itu, ada LCC PAI untuk menguji pengetahuan keislaman, lomba khutbah Jumat sebagai ajang pembibitan kader khatib muda, kaligrafi yang menggabungkan seni dan religiusitas, hingga pertunjukan hadrah, Bintang Religi, dan poster digital yang menghibur sekaligus mendidik.
Sementara itu, lomba kebangsaan hadir untuk mempererat kebersamaan dan kreativitas. Estafet air dan estafet karet menjadi sarana melatih koordinasi, kekompakan, dan strategi. Lomba merias wajah bertema Natural Beauty for Teen mengajarkan rasa percaya diri dan estetika sederhana yang sesuai nilai Islam.
Kreativitas siswa juga dituangkan dalam vlog HUT RI yang mengabadikan semarak perayaan dengan sentuhan sinematik, serta lomba mading dan menghias kelas yang mengasah kerja sama dan daya kreasi visual.
Menurut Fajar Arif Herhayanto, seluruh lomba ini dirancang bukan semata untuk mencari pemenang, tetapi untuk menanamkan nilai-nilai mendasar yang akan membentuk karakter siswa. Integritas, kerja sama, disiplin, cinta tanah air, kecintaan terhadap agama, serta kreativitas positif menjadi fondasi utama.
“Kami ingin setiap siswa pulang dengan membawa pengalaman berharga, bukan hanya piagam atau hadiah,” ujarnya.
Fajar menambahkan bahwa dukungan keluarga dan lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk karakter remaja. “Semangat kemerdekaan harus berjalan beriringan dengan semangat hijrah, sehingga generasi yang lahir dari lingkungan ini adalah generasi Qur’ani yang kreatif, cinta tanah air, dan berakhlak mulia,” ujarnya. (Chaidir)