MALANG – Di tengah semangat kolaborasi pendidikan nasional yang semakin menguat, MAN 2 Kota Malang mendapat kunjungan rombongan dari SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta yang menjadi tamu istimewa dalam agenda kunjungan studi tiru, Jumat (9/5/2025), yang digelar di Auditorium Gedung Sains Terpadu MAN 2 Kota Malang.
Rombongan yang terdiri dari 38 peserta didik dan guru pendamping ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Agung Widiyantoro MPd, dengan semangat ingin menggali lebih dalam bagaimana MAN 2 Kota Malang meraih reputasi sebagai madrasah prestasi, khususnya dalam bidang pengembangan potensi peserta didik dan pembinaan karakter.
Sejak menginjakkan kaki di lingkungan madrasah, rombongan disambut dengan keramahan khas Kota Malang. Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas, Miftachul Ula BISS MAg, bersama Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, Ali Mukti MPd, serta para pengurus OSIS MAN 2 Kota Malang, menjadi tuan rumah yang ramah sekaligus inspiratif.
Dalam sambutannya, Ali Mukti menyampaikan pesan penting tentang makna keunggulan madrasah. Menurutnya, keberhasilan MAN 2 Kota Malang, termasuk predikat Juara Umum Olimpiade Sains Nasional (OSN), tidak lepas dari sinergi dan budaya kerja yang telah terbangun selama bertahun-tahun.
“Kehebatan sebuah lembaga pendidikan tidak berdiri di atas satu sosok saja, tetapi pada sinergi seluruh unsur yaitu kepala madrasah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik, hingga komite. Pembinaan harus dilakukan secara berkelanjutan dan terstruktur,” tegasnya.
Ali juga menekankan bahwa keberhasilan bukanlah tujuan akhir, melainkan bagian dari proses panjang dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkelanjutan dan adaptif.
Belajar dari Budaya Kerja dan Sistem Pembinaan
Tak hanya menyampaikan sambutan formal, para pendamping dan peserta didik dari SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta mendapat paparan menyeluruh mengenai profil madrasah, rutinitas harian, serta strategi pembinaan siswa. OSIS dan ekstrakurikuler menjadi sorotan utama dalam sesi ini, karena terbukti menjadi salah satu kekuatan pembentuk karakter siswa MAN 2.
Dari kegiatan ini, rombongan tamu menyaksikan langsung bagaimana peran peserta didik diberi ruang luas untuk berorganisasi, memimpin kegiatan, dan berinisiatif. Hal ini menciptakan lingkungan yang tidak hanya mendukung prestasi akademik, tetapi juga memupuk kemandirian dan kepemimpinan sejak dini.
Sesi kunjungan juga mencakup tur singkat ke fasilitas pendukung seperti ruang kelas, laboratorium sains, dan pusat kegiatan siswa. Semua ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana sebuah madrasah modern dapat tumbuh tanpa kehilangan akar nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Dalam sesi refleksi dan sambutan balasan, Kepala SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta, Agung Widiyantoro MPd, mengungkapkan apresiasi mendalam atas sambutan dan keterbukaan yang diberikan oleh MAN 2 Kota Malang.
“Kami sungguh terinspirasi oleh budaya inovatif dan sistem pembinaan yang sangat rapi dan terintegrasi di sini. Pengalaman ini menjadi bekal berharga dalam upaya kami membangun budaya akademik yang kuat di sekolah,” ucapnya dengan antusias.
Ia juga menyatakan bahwa kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan titik awal untuk membangun kolaborasi nyata antar-lembaga. Menurutnya, tantangan pendidikan hari ini hanya bisa dihadapi dengan saling berbagi praktik baik dan terus terbuka pada inovasi.
Membangun Jejaring, Menguatkan Komitmen
Salah satu momen berkesan dalam kegiatan ini adalah sesi diskusi langsung antara pengurus OSIS kedua sekolah. Dalam suasana santai namun penuh makna, para peserta didik saling berbagi cerita tentang tantangan dan strategi membangun organisasi pelajar yang solid.
Dari diskusi ini, muncul banyak gagasan baru tentang kepemimpinan, manajemen program, dan cara menciptakan kegiatan yang inklusif bagi semua siswa. Beberapa siswa bahkan mencatat poin-poin penting untuk diterapkan sepulang dari kunjungan.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan cenderamata simbolis, sebagai bentuk persahabatan dan komitmen untuk terus menjalin silaturahmi antar-lembaga. Sesi foto bersama mengabadikan momen sinergi ini, diiringi harapan bahwa pertemuan ini bukanlah yang terakhir.
Arah Baru Kolaborasi Pendidikan
Kunjungan SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta ke MAN 2 Kota Malang menjadi bukti nyata bahwa pendidikan hari ini telah melampaui sekat-sekat institusional. Semangat belajar tidak hanya hidup di dalam kelas, tetapi juga dalam pertemuan antarsekolah yang saling memperkuat.
Kedua lembaga membawa pulang pelajaran penting bahwa kemajuan lembaga pendidikan tidak bisa dipisahkan dari keterbukaan untuk berbagi, belajar dari keberhasilan orang lain, dan komitmen bersama dalam menciptakan generasi yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Dari Kota Apel ke Kota Pelajar, inspirasi terus mengalir. Pendidikan bukan lagi kompetisi semata, melainkan ruang kolaborasi tanpa batas. (Chaidir)