Studi Tiru Sekolah Profesional, Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta Belajar di AYWS

SLEMAN – Para pengurus Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan kunjungan ke Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) sebagai bagian dari upaya untuk belajar dan mengadopsi praktik terbaik dalam pengelolaan pendidikan. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung berbagai fasilitas dan sistem pendidikan yang diterapkan di AYWS, yang telah diakui karena profesionalisme dan inovasinya.

 

Selama kunjungan, para pengurus diberi penjelasan mengenai berbagai program yang ada di AYWS, termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran, penerapan nilai-nilai kebangsaan, serta sistem pendidikan yang berorientasi pada pengembangan karakter. Dijelaskan pula fasilitas modern yang ada, seperti ruang kelas yang dilengkapi dengan perangkat digital, kantin, dapur, dan boarding school.

 

Para pengurus juga berdiskusi dengan Hafidh Asrom dan tim pengelola AYWS mengenai tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan saat ini. Diskusi ini menjadi kesempatan bagi Yayasan Syarif Hidayatullah menggali wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana mengintegrasikan teknologi dan nilai-nilai kebangsaan dalam pendidikan.

 

Kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara kedua yayasan, tetapi juga diharapkan dapat menginspirasi pengurus Yayasan Syarif Hidayatullah untuk mengimplementasikan perubahan positif di lembaga pendidikan yang mereka kelola.

 

Yang hadir berkunjung ke AYWS yaitu Ketua Yayasan Syarifhidayatullah Jakarta Prof Dr H Murodi MA, sekjen yayasan, para direktur yayasan, direktur perusahaan (PT Tanmiya), komisaris perusahaan inspektur, kepala biro, para kasudit, dan kabag.

 

Rombongan yayasan yang datang yaitu Wahdi Suyuti MA, Dra Hj Siti Sugiarti, Prof Dr H Fauzan MA, Prof Dr M Arief Mufrani Lc MSi, Prof Dr Ade Sofyan Mulazid MAg, Dr Tantan Hermansah MSi, Ismawati Haribowo SE MSi, dan lainnya.

 

Sedangkan dari BPPH Al Azhar Yogyakarta langsung dipimpin Ketua Yayasan Asram Drs HA Hafidh Asrom MM. Lainnya yaitu Wakabid Kesekretariatan Drs H Bashori Muhammad MM, Wakabid Akademik Suhartini MPd, Wakabid SDM dan Hukum Drs H Haryanto MSi Psikolog, Wakabid Saranaa dan Prasarana H Hermasudin Latif , wakil Bidang Keagamaan Ustadz Munawir MPd.

 

Ketua Yayasan Syarif Hidayatullah, Prof Dr H Murodi MA sangat mengapresiasi Al Azhar Yogyakarta World Schools yang dikelola secara profesional, khususnya dalam penerapan konsep sekolah digital. Menurutnya, langkah ini merupakan inovasi penting di era modern yang sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi secara efektif, Al Azhar Yogyakarta World Schools telah berhasil menciptakan lingkungan belajar yang adaptif terhadap perkembangan zaman, mendukung interaksi yang lebih luas antara guru dan siswa, serta memfasilitasi akses yang mudah terhadap materi pembelajaran. Prof. Murodi juga menekankan bahwa profesionalisme dalam pengelolaan sekolah ini menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain.

 

Prof Murodi juga terkejut dan sangat terkesan dengan kuatnya rasa nasionalisme yang ditanamkan di Al Azhar Yogyakarta World Schools. Ia mengapresiasi bagaimana sekolah ini tidak hanya fokus pada inovasi digital dan pendidikan berbasis teknologi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang mendalam kepada para siswa. Menurutnya, perpaduan antara profesionalisme, modernisasi, dan kecintaan terhadap tanah air yang ditunjukkan oleh AYWS adalah hal yang luar biasa. Ini membuktikan bahwa sekolah tersebut mampu melahirkan generasi yang berkompeten secara global namun tetap memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.

Baca Juga  Ustadz Das'ad Latif Akan Hadir Menyapa Penggemar di Acara Peresmian Kampus Internasional Al Azhar Yogyakarta World Schools

 

Yayasan Syarif Hidayatullah merasa perlu melakukan studi banding ke Al Azhar Yogyakarta World Schools untuk belajar dan mengadopsi sistem yang diterapkan di sana. Prof. Murodi melihat bahwa Al Azhar Yogyakarta berhasil mengintegrasikan pendidikan berbasis teknologi dengan penguatan karakter kebangsaan, yang merupakan kombinasi ideal untuk menghadapi tantangan pendidikan di masa depan. 

 

Dengan adanya studi banding ini, Yayasan Syarif Hidayatullah berharap dapat mengambil inspirasi dari model pengelolaan, sistem digital, dan pendekatan pembelajaran yang inovatif di Al Azhar Yogyakarta, serta menerapkannya di institusi pendidikan di bawah naungannya.

 

Yayasan Syarif Hidayatullah memiliki berbagai lembaga pendidikan yang mencakup jenjang dari taman kanak-kanak hingga madrasah aliyah. Yayasan ini telah berdiri sejak tahun 1963 dan terus berkomitmen dalam memberikan pendidikan berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Dengan pengalaman panjang dalam dunia pendidikan, Yayasan Syarif Hidayatullah senantiasa berupaya meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan di tengah perkembangan zaman. Itulah mengapa studi banding ke AYWS dianggap penting, agar sistem modern yang diterapkan di sana dapat diadopsi untuk memperkuat lembaga-lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan yayasan ini.

 

Modernisasi

 

Sejak tahun 2019, kata Murodi, Yayasan Syarif Hidayatullah mulai melakukan modernisasi dalam sistem pendidikannya. Salah satu langkah besar yang diambil adalah menggantikan penggunaan buku dengan tablet untuk kegiatan belajar-mengajar. Para siswa dan guru kini menggunakan perangkat digital tersebut sebagai media utama dalam proses pembelajaran, sejalan dengan perkembangan teknologi di dunia pendidikan. Modernisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, mempermudah akses informasi, dan membuat proses belajar lebih interaktif serta efisien. Langkah ini sejalan dengan visi Yayasan Syarif Hidayatullah untuk terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi demi menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan global.

 

“Al Azhar Yogyakarta luar biasa, kita ingin berguru,” kata Prof. Murodi. 

 

Pernyataan ini mencerminkan kekaguman Prof. Murodi terhadap kemajuan dan profesionalisme AYWS, terutama dalam penerapan sistem pendidikan digital yang inovatif serta penguatan nilai-nilai kebangsaan. Ia menegaskan bahwa Yayasan Syarif Hidayatullah ingin belajar dari keberhasilan Al Azhar Yogyakarta dalam mengelola sekolah secara modern dan efektif, dengan harapan bisa mengadopsi praktik terbaik untuk diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan di bawah yayasan tersebut.

 

Baca Juga  Kebahagiaan di Girimulyo Saat LAZ Al Azhar Yogyakarta Mentasyarufkan Sembako

Sementara itu, Ketua Yayasan Asram Drs HA Hafidh Asrom MM menjelaskan tentang awal berdirinya dan perkembangan Al Azhar Yogyakarta World Schools. Ia mengungkapkan bahwa sekolah ini didirikan dengan visi untuk memberikan pendidikan berkualitas yang mengintegrasikan nilai-nilai agama, akademik, dan teknologi. Sejak awal berdirinya, Al Azhar Yogyakarta World Schools terus berkembang pesat, baik dari segi fasilitas, kurikulum, maupun jumlah siswa.

 

Hafid Asrom juga menekankan bahwa AYWS berkomitmen untuk menjadi institusi pendidikan yang berstandar internasional, tanpa meninggalkan identitas sebagai sekolah berbasis nilai-nilai Islam. Kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional, seperti Northern Illinois University, Amerika Serikat, menjadi salah satu bukti nyata upaya sekolah ini untuk selalu maju dan berinovasi, menjadikan Al Azhar Yogyakarta sebagai model sekolah masa depan yang tetap menjunjung tinggi karakter kebangsaan dan keagamaan.

 

Hafidh Asrom menjelaskan bahwa AYWS dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar dan keseharian siswa. Selain memiliki unit sekolah dengan berbagai jenjang pendidikan, AYWS juga menyediakan boarding schools untuk para siswa yang membutuhkan asrama. Fasilitas ini dirancang untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi para siswa yang tinggal di asrama.

 

Selain itu, AYWS memiliki kantin dan dapur sendiri yang setiap harinya menyiapkan makanan untuk ribuan siswa, guru, dan karyawan. Dapur tersebut memastikan bahwa makanan yang disajikan sehat, bergizi, dan memenuhi standar kebersihan. Fasilitas-fasilitas ini menunjukkan komitmen AYWS dalam menyediakan sarana terbaik untuk mendukung kesejahteraan dan perkembangan akademis serta non-akademis siswa-siswinya.

 

Hafidh Asrom juga menambahkan bahwa di AYWS selain pelajaran bahasa Inggris, siswa-siswi juga akan diajarkan bahasa Mandarin. Ini dilakukan karena China telah menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia, dan penguasaan bahasa Mandarin dipandang penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global. Dengan kemampuan berbahasa Mandarin, para siswa diharapkan bisa memiliki akses yang lebih luas ke peluang internasional, baik dalam bidang pendidikan maupun karier, mengingat pengaruh besar China dalam berbagai sektor di dunia saat ini. Integrasi bahasa ini menjadi bagian dari upaya AYWS untuk membekali siswa dengan keterampilan yang relevan di era globalisasi.

 

Hafidh Asrom juga menjelaskan bahwa AYWS di Gamping telah dirancang dan dikembangkan sebagai Green Building. Konsep ini diimplementasikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pembangunan gedung tersebut memperhatikan efisiensi energi, pengelolaan air, serta penggunaan material yang ramah lingkungan. Langkah ini sejalan dengan komitmen AYWS untuk tidak hanya berfokus pada pendidikan berkualitas, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang. Kampus Green Building ini diharapkan menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain dalam menggabungkan pembangunan fisik dengan kepedulian terhadap lingkungan. (Chaidir)