Syawalan Penuh Makna di SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta

SLEMAN – Kamis pagi, 10 April 2025, langit Kampus 1 Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) tampak cerah seolah ikut menyambut semangat baru di hari pertama sekolah pasca libur Lebaran. Ada yang berbeda di halaman depan SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta. Suasana hangat dan penuh keceriaan begitu terasa. Anak-anak berseragam rapi berbaris dengan wajah-wajah ceria, sementara para guru berdiri menyambut mereka dengan senyum tulus.

Pagi itu, halaman sekolah berubah menjadi ruang silaturahmi besar. Acara halal bi halal diselenggarakan dengan khidmat namun penuh kehangatan. Diawali dengan ikrar syawalan dari perwakilan murid, Andra, siswa kelas 6 Ibnu Rusyd. Suaranya lantang namun penuh hormat, mewakili seluruh teman-temannya memohon maaf lahir batin atas segala kekhilafan selama berinteraksi di sekolah.

Balasan ikrar disampaikan oleh Kepala Satuan Pendidikan, Ardian Sinta Budiyono. Dengan suara tenang dan penuh kebapakan, beliau menerima permohonan maaf dan berharap momentum ini menjadi titik awal untuk mempererat kebersamaan serta menumbuhkan semangat baru dalam belajar. Doa bersama yang dipimpin oleh HM Shodiqin menguatkan suasana spiritual pagi itu. Murid-murid menundukkan kepala, merapal doa dengan penuh harap dan syukur.

Usai doa, tibalah momen yang paling ditunggu yaitu jabat tangan dan saling memaafkan. Suasana menjadi haru namun hangat, ketika tangan-tangan kecil murid menjabat erat tangan guru-guru mereka, disertai senyuman dan ucapan maaf yang tulus. Teman-teman sekelas juga saling menghampiri, berpelukan, tertawa, dan sesekali mengusap air mata haru.

Namun syawalan kali ini bukan sekadar formalitas. Setelah acara utama, murid-murid kembali ke kelas, bukan untuk belajar seperti biasa, melainkan untuk “bertamu dan menerima tamu.” Ya, tradisi khas Al Azhar ini mengajarkan nilai-nilai luhur tentang adab—bagaimana bersikap saat berkunjung, menghormati tuan rumah, serta menyambut tamu dengan ramah dan sopan.

Baca Juga  Jamiyyah SDIA 31 Yogyakarta-RGI Jalin Kerja Sama Program ‘Cooking Class’

Setiap kelas dihias sederhana dengan ornamen Lebaran dan dipenuhi oleh aroma kue-kue yang dibawa dari rumah. Ada nastar, kastengel, kue kacang, hingga rengginang yang renyah. Murid-murid tampak antusias menyambut tamu dari kelas lain, memperkenalkan diri, mempersilakan duduk, hingga menyuguhkan camilan dengan penuh keramahan. Suasana seperti rumah-rumah kecil yang ramai dikunjungi, penuh tawa dan canda, namun tetap terjaga adab dan tata krama.

“Dari kegiatan ini, murid diajari untuk ikhlas memberi dan meminta maaf,” tutur Ardian Sinta Budiyono. “Dan lebih dari itu, mereka belajar makna silaturahmi dalam kehidupan nyata.”

Hari itu, SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta tidak hanya menjadi tempat belajar ilmu, tetapi juga tempat belajar hati. Sebuah pelajaran hidup yang tak tertulis di buku pelajaran, namun membekas dalam ingatan dan membentuk karakter anak-anak yang berakhlak mulia. Sebuah pagi yang sederhana, namun penuh makna. (Chaidir)