SLEMAN — Suasana penuh semangat dan antusiasme memenuhi Auditorium dan lantai 2 Masjid Al Hafidh Al Azhar Yogyakarta World Schools, Kamis (16/10). Ratusan murid kelas 5 dan 6 SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta tampak begitu bersemangat mengikuti Seminar Bahasa Arab bersama narasumber istimewa asal Aljazair, Syeikh Ibrahim Djarfour.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sekolah dalam menumbuhkan kecintaan dan meningkatkan kemampuan berbahasa Arab di kalangan peserta didik. Sejak awal acara, para murid tampak antusias menyimak setiap penjelasan Syeikh Ibrahim yang disampaikan dengan gaya interaktif, ringan, dan mudah dipahami.
“Tujuan utama seminar ini adalah agar anak-anak semakin cinta bahasa Arab dan berani berinteraksi langsung dengan penuturnya. Kami ingin menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan inspiratif,” ujar Kepala Satuan Pendidikan SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta, Ardian Sinta Budiyono SPd.
Dalam pemaparannya, Syeikh Ibrahim Djarfour menegaskan bahwa bahasa Arab bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga bahasa peradaban dan ilmu pengetahuan. “Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an. Dengan mempelajarinya, kita dapat memahami ajaran Islam secara lebih mendalam dan benar,” tuturnya.
Syeikh Ibrahim juga memperkenalkan empat keterampilan utama dalam mempelajari bahasa Arab — menyimak (السماع), berbicara (التحدث), membaca (القراءة), dan menulis (الكتابة). Ia menjelaskan pentingnya proses belajar bertahap, dari hal konkret menuju abstrak, serta mengaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari agar lebih mudah dipahami.
Yang membuat suasana semakin hidup, Syeikh mengajak para murid berlatih langsung melalui percakapan sederhana dan permainan interaktif, seperti mengenal warna, angka, hingga benda-benda di sekitar mereka dalam bahasa Arab. Anak-anak tampak berani mengacungkan tangan, menjawab pertanyaan, bahkan mencoba berdialog langsung dengan Syeikh Ibrahim.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu baru, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri para murid dalam berbicara bahasa Arab. Banyak di antara mereka yang mengaku senang karena dapat belajar langsung dari native speaker.
Menutup kegiatan, pihak sekolah menyerahkan cendera mata kepada Syeikh Ibrahim Djarfour sebagai ungkapan terima kasih atas ilmu dan inspirasi yang dibagikan. Acara berakhir dengan suasana hangat dan penuh semangat — mencerminkan antusiasme luar biasa para murid yang kini semakin mencintai bahasa Arab sebagai bahasa ilmu dan dakwah. (Edi Komara)