Tips Lakukan Bantuan Hidup Dasar : Panduan Singkat untuk Situasi Darurat

SLEMAN – Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah serangkaian tindakan pertolongan pertama yang diberikan kepada seseorang yang mengalami henti napas atau henti jantung untuk menjaga agar organ-organ vital tetap mendapatkan suplai oksigen hingga bantuan medis yang lebih lanjut tersedia. BHD sangat penting dalam situasi darurat seperti serangan jantung, tenggelam, atau cedera parah.

Guna meningkatkan keterampilan para petugas Kesehatan poliklinik, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), guru Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (PJOK) Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), Bidang Akademik BPPH AYWS menyelenggarakan pelatihan dengan menghadirkan dr Arinda Restya Rini, profesional dari Divisi Trainer Jogjakarta International Hospital (JIH) Academy. Kegiatan diadakan di Auditorium Al Hafidh Kampus 1 AYWS, Sabtu (7/12/2024).

Menurut dr Arinda, bantuan hidup dasar (BHD) diperlukan oleh siapa saja yang mengalami keadaan darurat medis yang mengancam jiwa seperti henti napas atau henti jantung. Situasi ini dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, tanpa memandang usia atau kondisi kesehatan sebelumnya.

Ia mengatakan yang dimaksud dengan pengertian henti jantung adalag hilangnya fungsi  jantung tiba-tiba, gangguan elektrik jantung, dan pompa jantung tidak efektif. “Elektrik jantung ini sangat penting  bagi manusia,” ujarnya.

Adapun  komponen utama BHD yang harus diketahui dalam menghadapi seseorang yang memerlukan bantuan yaitu pengecekan respons korban. Periksa apakah korban sadar atau tidak dengan cara memanggil atau menggoyangkan tubuhnya perlahan. Jika korban tidak merespons, segera minta bantuan dan hubungi layanan darurat.

Kemudian periksa saluran napas, pastikan saluran napas korban terbuka. Gunakan teknik head tilt-chin lift untuk membuka jalan napas.

Breathing (Pernafasan)

  • Periksa apakah korban bernapas normal (lihat, dengar, rasakan).
  • Jika tidak bernapas, segera lakukan ventilasi bantuan jika terlatih.
Baca Juga  Menara Kembar AYWS: Simbol Kemegahan dan Harapan Baru di Gamping

Circulation (Sirkulasi)

  • Jika korban tidak memiliki denyut nadi atau tidak ada tanda-tanda sirkulasi darah, lakukan kompresi dada.
  • Rasio kompresi dan ventilasi adalah 30:2 (30 kompresi dada diikuti oleh 2 napas bantuan).

Langkah-Langkah dalam BHD

  • Pastikan Keamanan: Pastikan area aman untuk Anda dan korban.
  • Aktifkan Layanan Darurat: Segera panggil bantuan medis (contoh: telepon 119 di Indonesia).

Mulai RJP (Resusitasi Jantung Paru):

  • Tempatkan tumit tangan Anda di tengah dada korban.
  • Tekan dada korban sedalam 5–6 cm dengan kecepatan 100–120 kompresi per menit.
  • Berikan ventilasi bantuan jika Anda mampu dan terlatih.
  • Gunakan AED (Defibrillator Eksternal Otomatis) jika tersedia:
  • Nyalakan AED dan ikuti instruksinya.
  • Jika AED menyarankan defibrilasi, pastikan tidak ada yang menyentuh korban saat defibrilasi diberikan.

BHD membutuhkan pelatihan yang tepat untuk dilakukan dengan benar. Dengan memahami dan mempraktikkan BHD, seseorang dapat meningkatkan peluang korban selamat dalam situasi darurat sebelum tenaga medis tiba. (Chaidir)