Upgrading Capim AYWS 2025 Ungkap Rahasia Kepemimpinan Sekolah Berkualitas

SLEMAN – Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) kembali menunjukkan keseriusannya dalam menyiapkan pemimpin pendidikan masa depan melalui kegiatan Calon Pimpinan (CAPIM) AYWS 2025. Program penguatan kepemimpinan ini mengangkat tema besar Manajemen, Tugas Pokok, Fungsi Kepala Sekolah, dan Kedinasan, sebagai fondasi utama bagi lahirnya kepala sekolah yang profesional, berintegritas, dan visioner.

Kegiatan CAPIM AYWS 2025 menjadi bagian dari strategi jangka panjang AYWS dalam menjaga mutu tata kelola pendidikan di seluruh unit. Tidak hanya berorientasi pada aspek administratif, program ini dirancang untuk membangun kepemimpinan sekolah yang kuat secara manajerial, matang secara akademik, dan kokoh secara karakter.

Materi utama disampaikan oleh Bashori Muhammad, figur pendidikan berpengalaman yang telah malang melintang sebagai guru, kepala sekolah, hingga pejabat struktural di Dinas Pendidikan. Dengan latar belakang panjang tersebut, Bashori menekankan bahwa posisi kepala sekolah merupakan jabatan strategis yang menuntut kecakapan berpikir, keteladanan sikap, serta kemampuan mengambil keputusan di tengah dinamika perubahan.

Kepala sekolah bukan sekadar pengelola rutinitas. Ia adalah pemimpin pendidikan yang menentukan arah, budaya, dan kualitas sekolah. Dari kepemimpinannya, mutu pembelajaran akan tumbuh atau justru stagnan.

Dalam pemaparan yang sistematis, Bashori menguraikan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah, mulai dari peran sebagai pemimpin pendidikan, pengembang dan penggerak kurikulum, pengelola sumber daya manusia, hingga penanggung jawab pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan akuntabel. Ia juga menegaskan pentingnya peran kepala sekolah sebagai pengawas akademik yang memastikan proses belajar-mengajar berjalan efektif dan berorientasi pada peningkatan kualitas peserta didik.

Tak kalah penting, kepala sekolah dituntut menjadi komunikator publik yang mampu membangun sinergi dengan orang tua, masyarakat, dan para pemangku kepentingan. Menurut Bashori, kepercayaan publik terhadap sekolah sangat ditentukan oleh cara kepala sekolah berkomunikasi dan membangun hubungan sosial.

Baca Juga  Festival Jam’iyyah Meriahkan HUT ke-20 Al Azhar Yogyakarta World Schools

CAPIM AYWS 2025 juga membekali peserta dengan pemahaman regulasi pendidikan terkini. Bashori menegaskan bahwa kepemimpinan sekolah harus berpijak pada aturan yang jelas, di antaranya Permendikbud Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Guru serta Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.

Regulasi tersebut mengatur persyaratan akademik, pengalaman manajerial, masa penugasan, hingga penilaian kinerja kepala sekolah. Menurut Bashori, pemahaman regulasi menjadi kunci agar kepala sekolah mampu menjalankan tugasnya secara profesional dan terhindar dari persoalan administratif maupun kedinasan.

“Kepala sekolah harus paham aturan. Profesionalisme itu bukan hanya soal niat baik, tetapi juga kepatuhan pada regulasi dan kinerja yang terukur,” tegasnya.

Dalam konteks peningkatan mutu pembelajaran, Bashori kembali mengingatkan pentingnya empat kompetensi dasar guru—pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial—yang harus menjadi perhatian utama kepala sekolah. Kepala sekolah, menurutnya, harus mampu menjadi role model bagi guru dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan kompetensi secara berkelanjutan.

Suasana pelatihan semakin hidup ketika Bashori menyampaikan sebuah kisah reflektif berjudul “Kakek Tua dan Gadis Cantik di Telaga”. Kisah tersebut digunakan sebagai metafora kepemimpinan yang cerdas, tenang, dan penuh improvisasi dalam menghadapi situasi sulit.

“Umur boleh bertambah, tetapi pikiran tidak boleh menua. Pemimpin harus cerdas membaca situasi, cepat beradaptasi, dan berani mengambil langkah strategis,” pesannya.

Dari kisah tersebut, Bashori merumuskan tujuh karakter pemimpin tangguh, yakni kreatif, ambisius, modern, progresif, responsif, elegan, dan tangguh. Karakter inilah yang diharapkan melekat pada para calon pimpinan di lingkungan AYWS.

Melalui CAPIM AYWS 2025, AYWS menegaskan visinya untuk terus melahirkan pemimpin sekolah yang tidak hanya unggul secara manajerial, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual, sejalan dengan nilai-nilai pendidikan Islam modern yang menjadi ruh Al Azhar Yogyakarta World Schools.

Baca Juga  Dua Alumni Al Azhar Yogyakarta World Schools Jadi Bagian Momen Bersejarah di Istana Merdeka Pada HUT ke-80 RI

Program ini diharapkan menjadi kawah candradimuka bagi lahirnya pemimpin-pemimpin pendidikan AYWS yang siap menghadapi tantangan lokal, nasional, hingga global, sekaligus mampu menjaga marwah sekolah sebagai pusat pembentukan karakter dan prestasi peserta didik. (Chaidir)