Al Azhar Yogyakarta – SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta menggelar acara wisuda Tahfidz Al Qur'an di gedung Auditorium Al Hafidh kampus Al Azhar Yogyakarta dengan tema “Gemilang Peradaban dengan Cahaya Al Quran”, Jum'at (16/6/2023).
Sebanyak 42 murid yang terdiri dari kelas 10, 11 dan 12 diwisuda dan disaksikan langsung oleh wali murid beserta keluarganya yang hadir. Sebagian besar, peserta wisudawan-wisudawati merupakan murid boarding dan sebagian lainnya murid reguler yang mengikuti program ekstrakurikuler tahfidz.
“Rata-rata murid yang diwisuda ini telah selesai menghafal Al-Qur'an sebanyak 1 Juz. Ada juga yang 2 juz, dan 1 anak ada yang sudah menghafalkan 7 juz atas nama Rr. Salsabila Rania Vardhianty.” Ungkap Lili Suryani, M.Pd selaku koordinator bidang tahfidz
Hadir dalam acara tersebut yakni Wakil Kepala Bidang Kesekretariatan Drs. H. Bashori Muhammad, MM., Wakil Kepala Bidang Akademik Suhartini, M.Pd., Manajer Al Azhar Yogyakarta Boarding School Muchamad Iqbal Ghozali, M.H.I., dan kepala sekolah serta ketua Jam'iyyah SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta.
Agung Widiantoro, M.Pd kepala SMA Islam Al Azhar Yogyakarta dalam sambutannya mengaku sangat bangga pada para wisudawan-wisudawati yang telah berjuang dengan keras.
“Selama anak-anak mengikuti program tahfidz ini memang effort dan distraktornya sangat tinggi dan luar biasa. Karena kami juga tidak mengurangi beban belajar mereka, atau sama dengan beban belajar anak-anak yang lainnya. Tetapi, anak-anak bapak dan ibu semua ini merupakan anak-anak yang memiliki nilai plus, yang mau berjuang untuk menjadi penghafal Al-Qur'an.”
“Kita tidak perlu risau jika anak-anak kita ini baru menghafal 1 juz, dan saya yakin banyak dari orangtua belum bisa hafal hingga 1 juz. Tapi anak-anak kita ini punya semangat yang tinggi untuk menghafal Al-Qur'an. Karena itu, mohon suportnya untuk sekolah, supaya kegiatan atau program tahfidz yang ada di sekolah maupun di boarding tetap berjalan dengan sebaik-baiknya.” Pungkasnya.
Sementara itu, Ustadz Tamamul Fikri yang merupakan seorang Hafidz Al Qur'an berkesempatan menjadi Narasumber memberikan motivasi mendalam tentang pentingnya menghafal Al Qur'an kepada seluruh wisudawan-wisudawati khususnya dan kepada hadirin pada umumnya.
“Perlu bapak ibu ketahui,Jogja ini merupakan muara sanadnya Al Qur'an se Nusantara. Kalau mau belajar Al Qur'an, guru Al Qur'an muara sanadnya di Nusantara khususnya di Jawa yakni Jogjakarta. Kita ketahui bahwa di Bantul ada pesantren yang didirikan oleh seorang kyai besar yakni Romo KH. Munawwir Abdullah Rosyad. Di mana beliau belajar Al Qur'an di Makkah selama 20 tahun dan di Nusantara melahirkan para kyai, ustadz penghafal Al Qur'an yang tersebar di seluruh Nusantara. Jadi muara sanadnya itu di jogjakarta. Kita patut berbangga, bahwa Jogja ini tidak hanya kota pendidikan, namun juga kota Al Qur'an.” Terang Ustadz yang juga menjadi salah satu mentor di program Hafidz RCTI.
Kemudian beliau juga memberikan tips bagaimana kita bisa mudah menghafal Al Qur'an. “Yang pertama harus cinta dengan Al Qur'an. Bagaimana kita bisa menghafalkan sedangkan kita tidak cinta. Kedua untuk menghafal Al Qur'an harus diniatkan karena Allah SWT.” Lalu beliau bercerita tentang pengalamannya di program Hafiz RCTI banyak melihat anak-anak kecil mulai dari 10 tahun sudah Hafal Al Qur'an 5 juz hingga 30 juz. Menurutnya itu semua sudah cukup menampar kita semua yang terlalu banyak alasan untuk menghafal Al Qur'an.
Beliau berharap jika kita tidak bisa menjadi penghafal Al Qur'an, setidaknya sudah berusaha. Jika tidak bisa, setidaknya memperdengarkan Al Qur'an. Jika tidak bisa, setidaknya mencintai orang-orang yang menghafal Al Qur'an (mendorong dan mendukungnya).
“Kadang-kadang ada juga yang berpendapat bahwa untuk apa menghafal Al-Qur'an tapi tidak tau maknanya. Dan kata prof Quraish Shihab, orang yang membaca Al Qur'an atau menghafalnya, namun tidak faham maknanya, setidaknya membersihkan hati pembacanya dari hal-hal yang bersifat duniawi dan kemunafikan.” Jelasnya. (Dedi Priyatno – Humas Al Azhar Yogyakarta)