SLEMAN – Santri Boarding School Al Azhar Yogyakarta melakukan aktivitas sosial berupa pembagian bingkisan paket sembako untuk kaum dhuafa warga sekitar Kampus Srkolah Al Azhar Yogyakarta.
Kegiatan dilakukan santri yang tergabung dalam organisasi “Munadhomatu Tholabati Ma'hadil Azhar”, pada Minggu (24 Maret 2024) di depan Auditorium Sekolah Al Azhar Yogyakarta.
Organisasi Munadhomatu Tholabati Ma'hadil Azhar memiliki berbagai kegiatan dan program yang bertujuan untuk memperkuat solidaritas di antara santri, meningkatkan keilmuan, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
Bakti sosial yang dilakukan adalah bentuk kontribusi yang sangat berarti dalam membantu masyarakat sekitar dan memperkuat hubungan antara sekolah dan komunitas lokal. Dengan melaksanakan kegiatan tersebut, Sekolah Islam Azhar Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar serta mempraktikkan nilai-nilai sosial dan keagamaan yang diajarkan kepada siswa.
Pembagian paket sembako bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah (LAZ) Al Azhar Yogyakarta adalah langkah dalam mengoptimalkan distribusi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan kerjasama ini, paket-paket sembako dan bantuan lainnya dapat disalurkan secara efisien dan tepat sasaran kepada yang membutuhkan, sesuai dengan prinsip-prinsip zakat, infaq, dan sedekah dalam Islam.
Hal ini juga mencerminkan komitmen Al Azhar Yogyakarta dalam berperan aktif dalam membantu masyarakat sekitar melalui berbagai program kemanusiaan.
Tujuan berbagi paket sembako untuk membahagiakan kaum dhuafa adalah untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan agar dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka dan merasakan kebahagiaan dalam mendapatkan dukungan dari masyarakat. Sementara itu, bagi santri, kegiatan ini juga dapat mengasah rasa peduli dan empati terhadap sesama serta memperkuat nilai-nilai keagamaan yang mengajarkan pentingnya berbagi rezeki dengan mereka yang kurang beruntung.
Dengan demikian, melalui berbagi paket sembako, diharapkan terjadi perpaduan antara kebahagiaan yang dirasakan oleh kaum dhuafa dan rasa peduli yang tumbuh di kalangan santri.
Bakti sosial juga dimaksudkan untuk meningkatkan rasa empati para santri terhadap kaum dhuafa merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan. Dengan memiliki rasa empati yang tinggi, para santri akan lebih peka terhadap kondisi dan penderitaan orang-orang yang kurang beruntung serta merasa terdorong untuk membantu sesama secara aktif.
Diharapkan bahwa melalui pendidikan dan pengalaman, para santri dapat menjadi agen perubahan yang memberikan kontribusi positif dalam membantu masyarakat yang membutuhkan dan memperkuat solidaritas sosial di tengah-tengah masyarakat. (Walid Riyadi)