SLEMAN – Dalam suasana hangat dan penuh keteduhan, Forum Kajian Walimurid Jamiyyah SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta yang digelar pada Rabu, 30 April 2025 di Auditorium Al Hafidh Kampus 1 Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), menghadirkan sosok yang kini dikenal luas karena transformasi spiritualnya yaitu Angelina Sondakh.
Angie—sapaan akrabnya—adalah Putri Indonesia tahun 2001 dan pernah menjadi politisi nasional. Namun hidup membawanya melewati jalan terjal penuh ujian dan cobaan. Dalam ceramahnya di hadapan mayoritas kaum ibu, Angie mengisahkan perjalanan hidupnya yang penuh liku hingga akhirnya ia memutuskan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah SWT.
“Dulu saat menjadi politisi, saya lebih banyak mencari suara. Kini saya lebih banyak mencari pahala,” ujar Angie dengan jujur dan penuh haru. Ia mengakui kesalahan masa lalunya, namun meyakini bahwa Allah Maha Meneripma Taubat bagi siapa saja yang benar-benar ingin berubah.
Kini, bersama timnya, Angie aktif melakukan Safari Dakwah ke berbagai daerah untuk menyebarkan syiar Islam. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya keikhlasan dan tawakal—menyerahkan segala urusan dan keluh kesah hanya kepada Allah semata.
Hijrah, menurutnya, bukan sekadar simbolis. Ia mengajak para ibu untuk menjadikan Alquran sebagai sahabat sejati. “Istiqomahlah membaca dan memahami Alquran. Di dalamnya ada solusi terbaik untuk setiap masalah kehidupan,” pesannya dengan suara lembut dan menyentuh hati.
Angie mengajak para hadirin untuk senantiasa memupuk keikhlasan dalam menjalani hidup dan menyerahkan segala keluh kesah, harapan, dan kegelisahan kepada Allah. “Pasrahkan semuanya kepada Allah, karena hanya Dia yang paling tahu isi hati dan arah hidup kita,” ujar Angie dengan mata berkaca-kaca, menggugah hati para ibu yang hadir.
Angie mengisahkan perjalanan hijrahnya, yang bukan hanya soal perubahan lahiriah, tetapi lebih dalam—yakni transformasi batin yang berakar dari kecintaan pada Alquran. Ia menekankan pentingnya istiqomah dalam membaca dan memahami Alquran sebagai solusi terbaik dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Menurutnya, Alquran adalah cahaya dan petunjuk bagi setiap insan yang ingin memperbaiki diri dan mendekat kepada Sang Pencipta.
Tak hanya berbicara spiritualitas, Angie juga membagikan kiprahnya dalam dunia dakwah dan pendidikan. Ia menyampaikan bahwa pihaknya saat ini membina lebih dari 200 santri di Lombok dalam program mencetak penghafal Alquran. Selain itu, ia juga mengelola program beasiswa bagi siswa-siswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke Al Azhar Kairo, Mesir—sebuah ikhtiar nyata untuk melahirkan generasi Qurani yang berwawasan global.
Dalam ceramah tersebut, Angie turut menekankan pentingnya sedekah sebagai bentuk syukur dan penghapus dosa. Ia juga mengingatkan bahwa dalam kondisi apa pun, umat Islam harus tetap berikhtiar mencari nafkah yang halal. “Yang halal itu menenangkan, membawa berkah, dan menjadi jalan pembuka rezeki dari arah yang tak disangka-sangka,” tegasnya.
Angie membagikan kisah perjuangannya dan mengajak semua hadirin untuk menjadikan hijrah dan istiqomah sebagai jalan hidup. Dengan penuh semangat, ia menutup ceramahnya dengan pesan agar para ibu menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya—dengan membimbing mereka mengenal Alquran, mencintai ilmu, dan menjunjung nilai keikhlasan dalam hidup.
Berikut tambahan narasi yang bisa disisipkan di bagian akhir atau tengah tulisan, untuk memperkuat pesan dari pihak penyelenggara:
Ketua Jamiyyah SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta, Siti Mualimah, S.H., dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya agar acara kajian ini tidak hanya menjadi wadah ilmu, tetapi juga sarana mempererat silaturahim antar wali murid di lingkungan Al Azhar Yogyakarta World Schools serta memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Terkait pemilihan Angelina Sondakh sebagai narasumber, Siti menjelaskan bahwa Angie dipilih karena sosoknya yang inspiratif. “Beliau adalah seorang public figure, mualaf, dan kini seorang penghafal Alquran. Beliau juga istiqomah dalam berhijrah dan menjadikan pedoman Alquran sebagai petunjuk kehidupan,” ujar Siti. Ia berharap kisah perjalanan Angie dapat menjadi inspirasi dan penguat iman bagi para ibu yang hadir. (Chaidir)