SLEMAN – Senyum ceria terpancar dari wajah mungil Sahira, bocah berusia tiga tahun, saat langkah kakinya memasuki gerbang Kampus Al Azhar 60 Early Years Programme atau KB-TK Islam Al Azhar 60 Internasional, Jumat siang (23 Mei 2025). Dengan wajah berbinar, putri dari pasangan Aldila dan Habid itu disambut hangat oleh para guru yang telah menantinya sejak pagi.
Tanpa ragu, Sahira merentangkan tangan kecilnya, membalas pelukan hangat, ciuman lembut, dan sapaan penuh cinta dari para pendidik. Nuansa kekeluargaan begitu terasa sejak awal kehadirannya. Tak butuh waktu lama, ia langsung diajak memasuki ruang kelas, di mana berbagai permainan edukatif telah tersusun rapi dan mengundang rasa ingin tahu.
Didampingi oleh Bunda Siti Rabi’ah dan Bunda Mirta, Sahira tampak antusias memilih mainan, terlibat aktif dalam berbagai aktivitas yang dirancang untuk merangsang kemampuan kognitif dan motoriknya. Sementara itu, Bunda Nanda yang bertugas sebagai Observer, mengamati secara saksama setiap perilaku dan respon Sahira.
Menariknya, meski hadir tanpa pendampingan langsung dari orang tuanya, Sahira menunjukkan sikap mandiri dan nyaman berada di lingkungan baru. Hal ini menjadi indikasi awal bahwa ia memiliki kemampuan personal yang cukup matang untuk anak seusianya.
Sesi Trial Class ini bukan sekadar ajang bermain. Lebih dari itu, program ini dirancang oleh Al Azhar 60 Early Years Programme untuk menggali dan menilai kondisi emosional serta potensi perkembangan anak secara menyeluruh. Sejumlah aspek penting diamati, mulai dari perkembangan sosial emosional, keterampilan motorik kasar dan halus, hingga observasi visual dan memori visual.
Saat bermain, Bunda Siti menanyakan suasana hati Sahira, karena untuk mengetahui kenyamanan dan respons emosionalnya terhadap lingkungan belajar baru.
Di sudut lain, ibu Sahira, Aldila, tampak berdialog akrab dengan seorang guru. Ia mengungkapkan rasa bahagianya melihat buah hatinya mendapatkan sambutan yang sangat baik. “Kami disambut hangat para guru, fasilitasnya lengkap, ruang kelasnya juga sangat mendukung pembelajaran,” ujarnya.
Selain Sahira, di hari yang sama juga hadir seorang peserta Trial Class lainnya bernama Rigen. Ia tampak bersemangat menjelajah dari satu ruang kelas ke ruang lainnya, mencoba aneka permainan sambil terus tersenyum. Pendampingan untuk Rigen dilakukan oleh Bunda Nanda dan Bunda Ina sebagai Observer.
Menurut Kepala Al Azhar 60 Early Years Programme, Tri Damayanti SPsi atau yang akrab disapa Bunda Dama, kegiatan Trial Class telah dilakukan sebelumnya. “Pada 30 Juni 2025 nanti, akan ada lagi tiga peserta Trial Class, salah satunya berasal dari keluarga yang berasal dari luar negeri,” ungkapnya.
Dengan pendekatan yang hangat dan personal, Trial Class di Al Azhar 60 EYP menjadi jembatan awal yang menyenangkan bagi anak-anak untuk mengenal dunia pendidikan. Lebih dari sekadar mengamati, kegiatan ini menjadi cermin dari visi Al Azhar 60 dalam memberikan pendidikan yang berakar pada kasih sayang, pembelajaran aktif, dan pengembangan karakter sejak dini. (Chaidir)