Prof Jimly Asshiddiqie: Al Azhar Yogyakarta World Schools Jadi Pusat Pendidikan Global dan Peradaban Islam Masa Depan

SLEMAN – Indonesia memiliki peluang emas untuk menjadi pusat peradaban Islam dunia dalam beberapa dekade ke depan, dan Al Azhar Yogyakarta World School (IWS) diproyeksikan menjadi salah satu pilar utamanya.

Hal itu disampaikan Prof Dr Jimly Asshiddiqie SH MH, Ketua Badan Pembina Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar, dalam acara Stadium General yang digelar di Theater Room Lantai 5 Tower 1 Al Azhar Yogyakarta World School, Kamis (14/8/2025).

Di hadapan civitas akademika dan pengurus yayasan, Prof Jimly menegaskan bahwa Yogyakarta memiliki atmosfer budaya, intelektual, dan religius yang istimewa untuk menjadi pusat Al Azhar Global School. “Dari apa yang saya lihat hari ini, Jogja layak menjadi pusat Al Azhar Global School. Ini bukan hanya urusan pendidikan, tetapi strategi membangun generasi unggul untuk masa depan umat dan bangsa,” ujarnya.

Dalam paparannya, Guru Besar Hukum Tata Negara yang pernah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyoroti kelemahan sistem pendidikan nasional yang terlalu fokus mencetak pekerja terampil (skilled workers), bukan pemimpin terampil (skilled leaders).

“Mindset kita harus diubah. Kita harus mendidik calon pemimpin yang berkarakter khalifatullah fil-ard, bukan sekadar pegawai. Dunia butuh entrepreneur, technopreneur, sociopreneur, bahkan politicpreneur yang berakhlak dan kompeten,” tegasnya.

Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), menurut Prof Jimly, memegang visi itu dengan menghadirkan kurikulum internasional Cambridge yang dipadukan dengan nilai-nilai IMTAK (iman dan takwa), menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai IPTEK tetapi juga memiliki karakter moral yang kuat.

Momentum Indonesia Menuju Pusat Peradaban Islam

Prof Jimly mengingatkan bahwa dalam sejarah, pusat peradaban Islam pernah berpindah dari Arab, India, hingga Turki Utsmani. Kini saatnya Asia Tenggara, khususnya Indonesia, mengambil peran itu.

Baca Juga  Closing Ceremony NIU–AYWS yang Penuh Tawa, Persahabatan, dan Kekeluargaan

“Dengan bonus demografi, pengakuan UNESCO terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, dan posisi strategis di Cekungan Pasifik, kita memiliki semua modal untuk memimpin dunia Islam. Yang kita butuhkan adalah generasi yang siap mengambil tongkat estafet itu,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.

Sekolah yang Lahir dari Masjid

Mengulas sejarah Al Azhar, Prof Jimly menegaskan bahwa lembaga ini lahir dari masjid, bukan sebaliknya. Filosofi ini menjadikan masjid sebagai pusat moralitas dan spiritualitas, sedangkan sekolah adalah sarana untuk menyebarkan nilai itu melalui pendidikan.

“Masjid adalah sumber nilai, dan sekolah adalah perpanjangan tangannya. Karena itu, pendidikan di Al Azhar selalu menyeimbangkan penguasaan IPTEK dengan kekuatan IMTAK,” jelasnya.

Dengan konsep boarding school modern, Al Azhar Yogyakarta World School memadukan pendidikan akademik kelas dunia dengan pembinaan karakter dan pembiasaan ibadah, menjadikannya pilihan ideal bagi keluarga yang ingin anaknya tumbuh menjadi pemimpin berakhlak dan berwawasan global.

Di akhir acara, Prof. Jimly mengajak masyarakat untuk tidak menunda mempersiapkan masa depan anak-anak mereka. “Generasi unggul tidak tercipta dalam semalam. Mereka dibentuk melalui pendidikan yang tepat, lingkungan yang mendukung, dan visi yang jelas. Al Azhar Yogyakarta World Schools memiliki semua itu,” pesannya.

Dengan fasilitas modern, tenaga pendidik profesional, dan lingkungan belajar yang aman serta inspiratif, Al Azhar Yogyakarta World Schools siap menampung kebutuhan dunia akan generasi muslim global yang berdaya saing tinggi. (Chaidir)