Sayyid Qutb Jadi Inspirasi, Bedah Buku ‘Bumiku Bukan Sampah” Dorong Semangat Literasi

SLEMAN – Ungkapan pemikir Islam Sayyid Qutb, “Satu peluru hanya mampu menembusi satu kepala, namun satu tulisan bisa menembusi beribu kepala, malah jutaan,” menjadi pengingat kuat tentang dahsyatnya kekuatan tulisan. Pesan itu pula yang mengemuka dalam kegiatan bedah buku Bumiku Bukan Sampah yang digelar Dinas Perpustakaan dan Arsip (Perpusarsip) Kabupaten Sleman bekerja sama dengan SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta.

Acara berlangsung di Auditorium Al Hafidh, Kampus 1 Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), Selasa (30/9/2025). Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua Bidang Akademik BPPH AYWS, Suhartini MPd, Kepala Dinas Perpusarsip Sleman Shavitri Nurmala Dewi, serta 50 murid SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta.

Kepala Dinas Perpusarsip Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, menekankan pentingnya kegiatan bedah buku sebagai sarana menumbuhkan budaya literasi dan menambah wawasan. Menurutnya, ada tiga esensi utama dari bedah buku yakni meningkatkan pengetahuan dan kesadaran lingkungan, mengubah pola pikir, serta menumbuhkan sikap kritis dan inspiratif.

“Diskusi buku menjadi pemantik bagi murid untuk berpikir kritis sekaligus melahirkan inspirasi. Harapannya, mereka kelak juga mampu menulis buku. Jadikan perpustakaan sebagai sumber ilmu dan inspirasi,” ujarnya.

Sementara itu, Muhammad Mursyid MA, penerbit sekaligus narasumber dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa Bumiku Bukan Sampah merupakan karya tulis murid-murid SMP. Para penulis muda berani mengekspresikan gagasan dan pengalaman mereka terkait isu lingkungan.

“Dari tulisan-tulisan itu kita bisa melihat semangat literasi dan keberanian generasi muda dalam menyampaikan pesan. Tulisan punya kekuatan yang luar biasa. Sebagaimana dikatakan Sayyid Qutb, peluru hanya bisa mengenai satu kepala, tapi tulisan bisa menembus ribuan bahkan jutaan kepala,” kata Mursyid.

Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir generasi pelajar yang tidak hanya mencintai lingkungan, tetapi juga berani menuliskan gagasannya. Sebab, sebagaimana ditegaskan dalam bedah buku tersebut, tulisan memiliki daya hidup yang lebih panjang daripada peluru. (Chaidir)

Baca Juga  Ustad Andi Alif : Jangan Curhat di Media Sosial