SLEMAN — Dalam upaya memperkuat literasi dan kesadaran masyarakat terhadap sistem keuangan berbasis syariah, Bank Syariah Indonesia (BSI) memberikan sosialisasi produk dan layanan unggulannya di hadapan keluarga besar Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS). Kegiatan ini berlangsung di Masjid Al Hafidh Kampus 1 AYWS, Sleman, pada acara Kajian Rutin Sabtu Wage yang juga dirangkaikan dengan Haul ke-12 KH Ahmad Basyir, Sabtu (8/11/2025).

Muhammad Nuzuar (tengah) bersama Hafidh Asrom (kanan)
Muhammad Nuzuar, Branch Manager BSI KCP Yogyakarta Kusumanegara, hadir sebagai narasumber dan memaparkan berbagai layanan BSI yang sesuai dengan prinsip syariah serta mendukung kebutuhan masyarakat modern. Ia menegaskan bahwa seluruh produk dan layanan BSI telah mendapat fatwa kesesuaian syariah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pengawasan ketat dari Dewan Pengawas Syariah (DPS).
“Semua layanan kami dirancang agar nasabah merasa aman, nyaman, dan mendapatkan keberkahan dalam setiap transaksi. BSI tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga mengedepankan nilai kebermanfaatan sosial melalui zakat perusahaan yang digunakan untuk pemberdayaan masyarakat,” ujar Nuzuar di hadapan jamaah.
Dalam pemaparannya, Nuzuar menjelaskan bahwa BSI kini menjadi bank syariah pertama dengan status BUMN, serta terus mengembangkan jaringan global dengan membuka kantor cabang penuh di Dubai, Uni Emirat Arab sejak Agustus 2023. Ia juga menyampaikan bahwa BSI menempati peringkat keenam secara nasional berdasarkan total aset dan menjadi pelopor Bank Emas Pertama di Indonesia sejak Februari 2025.
Melalui presentasi berjudul “Sosialisasi Produk dan Layanan BSI”, Nuzuar memperkenalkan berbagai produk unggulan seperti Tabungan Wadiah, Tabungan Haji, BSI Mitraguna Tanpa Jaminan, BSI Griya, hingga BSI Cicil Emas dan Gadai Emas Syariah. Semua produk tersebut, katanya, dirancang untuk memberikan kemudahan, kepastian, dan keberkahan bagi nasabah.
“Melalui produk-produk seperti Tabungan Haji dan Griya Syariah, kami ingin membantu masyarakat mewujudkan impian beribadah ke Tanah Suci dan memiliki rumah yang halal dan penuh berkah,” jelasnya.
Selain memberikan penjelasan teknis, Nuzuar juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilih lembaga keuangan yang berlandaskan prinsip syariah. Menurutnya, bank syariah bukan hanya alternatif, tetapi juga solusi ekonomi yang lebih adil, transparan, dan memberdayakan.
Kegiatan sosialisasi ini disambut antusias oleh guru, karyawan, dan pimpinan AYWS yang hadir. Mereka mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang konsep keuangan syariah universal — bahwa siapa pun, tanpa memandang latar belakang agama, dapat menjadi nasabah bank syariah.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan ajakan dari Nuzuar agar keluarga besar Al Azhar Yogyakarta semakin mengenal sistem keuangan berbasis nilai-nilai Islam yang mengedepankan keadilan, transparansi, dan kesejahteraan bersama.
“Mari bersama-sama mengambil berkah dari setiap transaksi yang halal. InsyaAllah, dengan prinsip syariah, ekonomi umat bisa tumbuh kuat dan berdaya,” ujarnya. (Chaidir)







