YOGYAKARTA – Bulan Rajab memiliki keutamaan dan kemulian tersendiri. Umat Islam diharapkan mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang kisah perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW sebagai momentum refleksi keimanan dan keislaman.
Terkait hal ini SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada Jum’at 2 Januari 2024, dengan menghadirkan Pengasuh Pondok Pesantren Inayatullah KH Chamdani Yusuf.
KH Chamdani Yusuf menjelaskan semua hal yang terkait Isra’ Mi’raj baik dari segi etimologi, terminologi, Sejarah, dan hikmahnya. Dikemukakan, Isra’ Mi’raj adalah sesuatu yang luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan pernah terjadi setelahnya. Menurutnya, Isra’ Mi’raj yang paling sempurna adalah Nabi Muhammad SAW.
KH Chamdani Yusuf menjelaskan alasan Nabi Muhammad diisra’ mi’rajkan, karena Allah SWT ingin menghibur kekasihnya yaitu Nabi Muhammad SAW. Menghibur pada saat Nabi sedih karena kehilangan orang yang dicintai. “Seseorang akan merasa sedih Ketika kehilangan orang yang dicintai, kehilangan orang yg menyayangi kita,” ujarnya.
Nabi Muhammad Isra’ Mi’raj diumur 52 tahun. Orang yang paling menyayangi Nabi Muhammad yaitu istrinya di tahun itu meninggal dunia. Maka Allah menghiburnya agar Nabi Muhammad senang. Maka pada malam itu Rasulullah kedatangan kendaraan namanya Burogh.
Sebelum Nabi Muhammad dibawakan burogh. Rasulullah dibedah dadanya yang dilakukan malaikat Jibril. Rasulullah dibersihkan jantungnya dan dianugerahkan ilmu ke dalam jiwanya. “Di-upgrade keimanannya dan di-upgrade hikmah. Hikmah adalah barang yang langka. Hikmah merupakan sesuatu yang bermanfaat. Tidak satupun kata yang disampaikan oleh Rasulullah yang tidak bermanfaat, penuh hikmah”. (Hendy)